Agen Bola88 Agen POKER Agen SBOBET Agen MAXBET

Majalahseks88 | Cerita Dewasa | Cerita Seks | Cerita Sex Duo Suster Toge


Majalahseks88 - Peristiwa ini terjadi awal April 2015 yang lalu pada waktu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang mewabah. Nah, waktu itu aku juga terkena penyakit DBD tersebut.

Pagi itu, setelah bangun tidur, aku merasa pusing sekali, suhu tubuh tinggi dan pegal-pegal di sekujur tubuh. Padahal kemarin siangnya, aku masih bisa mengemudikan mobilku seperti biasa, tanpa ada gangguan apa-apa. Keesokan sorenya, karena kondisi tubuhku semakin memburuk, akhirnya aku pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Ketika aku periksa darah di laboratorium klinik di rumah sakit tersebut, ternyata hasilnya trombosit-ku turun jauh menjadi hampir separuh trombosit yang normal. Akhirnya karena aku tidak mau menanggung resiko, sore itu juga aku terpaksa harus rawat inap alias diopname di rumah sakit tersebut.

Aku memperoleh kamar di kelas satu. Itu pun satu-satunya kamar yang masih tersedia di rumah sakit tersebut. Cerita Dewasa Kamar-kamar lainnya sudah penuh terisi pasien, yang sebagian besar di antaranya juga menderita DBD sepertiku. Di kamar itu, ada dua tempat tidur, satu milikku dan satunya lagi untuk seorang pasien lagi, tentu saja cowok juga dong. Kalau cewek sih bakal jadi huru-hara tuh! Dari hasil ngobrol-ngobrol aku dengannya, ketahuan bahwa dia sakit gejala tifus.

Akhirnya, aku menghabiskan malam itu berbaring di rumah sakit. Perasaanku bosan sekali. Padahal aku baru beberapa jam saja di situ. Tapi untung saja, teman sekamarku senang sekali mengobrol. Jadi tidak terasa, tahu-tahu jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Di samping mata sudah mengantuk, juga kami berdua ditegur oleh seorang suster dan dinasehati supaya istirahat. Aku dan teman baruku itu tidur.

Saking nyenyaknya aku tidur, aku terkejut pada saat dibangunkan oleh seorang suster. Gila! Suster yang satu ini cantik sekali, sekalipun tubuhnya sedikit gempal tapi kencang. Aku tidak percaya kalau yang di depanku itu suster. Aku langsung mengucek-ngucek mataku. Ih, benar! aku tak bermimpi! aku sempat membaca name tag di dadanya yang sayangnya tidak begitu membusung, namanya Vika (bukan nama sebenarnya).

“Mas, sudah pagi. Sudah waktunya bangun,” kata Suster Vika.
Nggg dengan sedikit rasa segan akhirnya aku bangun juga sekalipun mata masih terasa berat.
“Sekarang sudah tiba saatnya mandi, Mas,” kata Suster Vika lagi.
“Oh ya. Suster, saya pinjam handuknya deh. Saya mau mandi di kamar mandi.”
“Lho, kan Mas sementara belum boleh bangun dulu dari tempat tidur sama dokter.”
“Jadi?”
“Jadi Mas saya yang mandiin.”
Dimandiin? Wah, asyik juga kayaknya sih. Terakhir aku dimandikan waktu aku masih kecil oleh mamaku.

Setelah menutup tirai putih yang mengelilingi tempat tidurku, Suster Vika menyiapkan dua buah baskom plastik berisi air hangat. Kemudian ada lagi gelas plastik berisi air hangat pula untuk gosok gigi dan sebuah mangkok plastik kecil sebagai tempat pembuangannya. Pertama-tama, suster yang cantik itu memintaku gosok gigi terlebih dahulu. Oke, sekarang Mas buka kaosnya dan berbaring deh, kata Suster Vika lagi sambil membantuku melepaskan kaos yang kupakai tanpa mengganggu selang infus yang dihubungkan ke pergelangan tanganku. Lalu aku berbaring di tempat tidur. Suster Vika menggelar selembar handuk di atas pahaku.

Dengan semacam sarung tangan yang terbuat dari bahan handuk, Suster Vika mulai menyabuni tubuhku dengan sabun yang kubawa dari rumah. Cerita Sange Ah, terasa suatu perasaan aneh menjalari tubuhku saat tangannya yang lembut tengah menyabuni dadaku. Ketika tangan Suster Vika mulai turun ke perutku, aku merasakan gerakan di selangkanganku. Astaga! Ternyata batang kemaluanku menegang! Aku sudah takut saja kalau-kalau Suster Vika melihat hal ini. Uh, untung saja, tampaknya dia tidak mengetahuinya. Rupanya aku mulai terangsang karena sapuan tangan Suster Vika yang masih menyabuni perutku. Kemudian aku dimintanya berbalik badan, lalu Suster Vika mulai menyabuni punggungku, membuat kemaluanku semakin mengeras. Akhirnya, siksaan (atau kenikmatan) itu pun usai sudah. Suster Vika mengeringkan tubuhku dengan handuk setelah sebelumnya membersihkan sabun yang menyelimuti tubuhku itu dengan air hangat.

“Nah, sekarang coba Mas buka celananya. Saya mau mandiin kaki Mas.”
“Tapi, Suster,” aku mencoba membantahnya. Celaka, pikirku. Kalau sampai celanaku dibuka terus Suster Vika melihat tegangnya batang kemaluanku, mau ditaruh di mana wajahku ini.
“Nggak apa-apa kok, Mas. Jangan malu-malu. Saya sudah biasa mandiin pasien. Nggak laki-laki, nggak perempuan, semuanya.”

Akhirnya dengan ditutupi hanya selembar handuk di selangkanganku, aku melepaskan celana pendek dan celana dalamku. Ini membuat batang kemaluanku tampak semakin menonjol di balik handuk tersebut. Kacau, aku melihat perubahan di wajah Suster Vika melihat tonjolan itu. Wajahku jadi memerah dibuatnya. Suster Vika kelihatannya sejenak tertegun menyaksikan ketegangan batang kemaluanku yang semakin lama semakin parah. Aku menjadi bertambah salah tingkah, sampai Suster Vika kembali akan menyabuni tubuhku bagian bawah.

Suster Vika menelusupkan tangannya yang memakai sarung tangan berlumuran sabun ke balik handuk yang menutupi selangkanganku. Mula-mula ia menyabuni bagian bawah perutku dan sekeliling kemaluanku. Tiba-tiba tangannya dengan tidak sengaja menyenggol batang kemaluanku yang langsung saja bertambah berdiri mengeras. Sekonyong-konyong tangan Suster Vika memegang kemaluanku cukup kencang. Kulihat senyum penuh arti di wajahnya.

Aku mulai menggerinjal-gerinjal saat Suster Vika mulai menggesek-gesekkan tangannya yang halus naik turun di sekujur batang kejantananku. Makin lama makin cepat. Sementara mataku membelalak seperti kerasukan setan. Batang kemaluanku yang memang berukuran cukup panjang dan cukup besar diameternya masih dipermainkan Suster Vika dengan tangannya.

Akibat nafsu yang mulai menggerayangiku, tanganku menggapai-gapai ke arah dada Suster Vika. Seperti mengetahui apa maksudku, Suster Vika mendekatkan dadanya ke tanganku. Ouh, terasa nikmatnya tanganku meremas-remas payudara Suster Vika yang lembut dan kenyal itu. Memang, payudaranya berukuran kecil, kutaksir hanya 32. Tapi memang yang namanya payudara wanita, bagaimanapun kecilnya, tetap membangkitkan nafsu birahi siapa saja yang menjamahnya. Sementara itu, Suster Vika dengan tubuh yang sedikit bergetar karena remasan-remasan tanganku pada payudaranya, masih asyik mengocok-ngocok kemaluanku. Sampai akhirnya aku merasakan sudah hampir mencapai klimaks. Air maniku, kurasakan sudah hampir tersembur keluar dari dalam kemaluanku. Tapi dengan sengaja, Suster Vika menghentikan permainannya. Aku menarik nafas, sedikit jengkel akibat klimaksku yang menjadi tertunda. Namun Suster Vika malah tersenyum manis. Ini sedikit menghilangkan kedongkolanku itu.

Tahu-tahu, ditariknya handuk yang menutupi selangkanganku, membuat batang kemaluanku yang sudah tinggi menjulang itu terpampang dengan bebasnya tanpa ditutupi oleh selembar benang pun. Tak lama kemudian, batang kemaluanku mulai dilahap oleh Suster Vika. Cerita Seks Mulutnya yang mungil itu seperti karet mampu mengulum hampir seluruh batang kemaluanku, membuatku seakan-akan terlempar ke langit ke tujuh merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dengan ganasnya, mulut Suster Vika menyedoti kemaluanku, seakan-akan ingin menelan habis seluruh isi kemaluanku tersebut. Tubuhku terguncang-guncang dibuatnya. Dan suster nan rupawan itu masih menyedot dan menghisap alat vitalku tersebut.

Belum puas di situ, Suster Vika mulai menaik-turunkan kepalanya, membuat kemaluanku hampir keluar setengahnya dari dalam mulutnya, tetapi kemudian masuk lagi. Begitu terus berulang-ulang dan bertambah cepat. Gesekan-gesekan yang terjadi antara permukaan kemaluanku dengan dinding mulut Suster Vika membuatku hampir mencapai klimaks untuk kedua kalinya. Apalagi ditambah dengan permainan mulut Suster Vika yang semakin bertambah ganasnya. Beberapa kali aku mendesah-desah. Namun sekali lagi, Suster Vika berhenti lagi sambil tersenyum. Aku hanya keheranan, menduga-duga, apa yang akan dilakukannya.

Aku terkejut ketika melihat Suster Vika sepertinya akan berjalan menjauhi tempat tidurku. Tetapi seperti sedang menggoda, ia menoleh ke arahku. Ia menarik ujung rok perawatnya ke atas lalu melepaskan celana dalam krem yang dipakainya. Melihat kedua gumpalan pantatnya yang tidak begitu besar namun membulat dan kencang, membuatku menelan air liur. Kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadapku. Di bawah perutnya yang kencang, tanpa lipatan-lipatan lemak sedikitpun, walaupun tubuhnya agak gempal, kulihat liang kemaluannya yang masih sempit dikelilingi bulu-bulu halus yang cukup lebat dan tampak menyegarkan.

Tidak kusangka-sangka, tiba-tiba Suster Vika naik ke atas tempat tidur dan berjongkok mengangkangi selangkanganku. Lalu tangannya kembali memegang batang kemaluanku dan membimbingnya ke arah liang kemaluannya. Setelah merasa pas, ia menurunkan pantatnya, sehingga batang kemaluanku amblas sampai pangkal ke dalam liang kemaluannya. Mula-mula sedikit tersendat-sendat karena begitu sempitnya liang kenikmatan Suster Vika. Tapi seiring dengan cairan bening yang semakin banyak membasahi dinding lubang kemaluan tersebut, batang kemaluanku menjadi mudah masuk semua ke dalamnya.

Tanganku mulai membuka kancing baju Suster Vika. Setelah kutanggalkan bra yang dikenakannya, menyembullah keluar payudaranya yang kecil tapi membulat itu dengan puting susunya yang cukup tinggi dan mengeras. Dengan senangnya, aku meremas-remas payudaranya yang kenyal. Puting susunya pun tak ketinggalan kujamah. Suster Vika menggerinjal-gerinjal sebentar-sebentar ketika ibu jari dan jari telunjukku memuntir-muntir serta mencubit-cubit puting susunya yang begitu menggiurkan.

Dibarengi dengan gerakan memutar, Suster Vika menaik-turunkan pantatnya yang ramping itu di atas selangkanganku. Batang kemaluanku masuk keluar dengan nikmatnya di dalam lubang kemaluannya yang berdenyut-denyut dan bertambah basah itu. Batang kemaluanku dijepit oleh dinding kemaluan Suster Vika yang terus membiarkan batang kemaluanku dengan tempo yang semakin cepat menghujam ke dalamnya. Cerita Sex Bertambah cepat bertambah nikmatnya gesekan-gesekan yang terjadi. Akhirnya untuk ketiga kalinya aku sudah menuju klimaks sebentar lagi. Aku sedikit khawatir kalau-kalau klimaksku itu tertunda lagi.

Akan tetapi kali ini, kelihatannya Suster Vika tidak mau membuatku kecewa. Begitu merasakan kemaluanku mulai berdenyut-denyut kencang, secepat kilat ia melepaskan batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluannya dan pindah ke dalam mulutnya. Klimaksku bertambah cepat datangnya karena kuluman-kuluman mulut sang suster cantik yang begitu buasnya. Dan Crot crot crot beberapa kali air maniku muncrat di dalam mulut Suster Vika dan sebagian melelehi buah zakarku. Seperti orang kehausan, Suster Vika menelan hampir semua cairan kenikmatanku, lalu menjilati sisanya yang belepotan di sekitar kemaluanku sampai bersih.

Tiba-tiba tirai tersibak. Aku dan Suster Vika menoleh kaget. Suster Mimi yang tadi memandikan teman sekamarku masuk ke dalam. Ia sejenak melongo melihat apa yang kami lakukan berdua. Namun sebentar kemudian tampaknya ia menjadi maklum atas apa yang terjadi dan malah menghampiri tempat tidurku. Dengan raut wajah memohon, ia memandangi Suster Vika. Suster Vika paham apa niat Suster Mimi. Ia langsung meloncat turun dari atas tempat tidur dan menutup tirai kembali.

Suster Mimi yang berwajah manis, meskipun tidak secantik Suster Vika, sekarang gantian menjilati seluruh permukaan batang kemaluanku. Kemudian, batang kemaluanku yang sudah mulai tegang kembali disergap mulutnya. Untuk kedua kalinya, batang kemaluanku yang kelihatan menantang setiap wanita yang melihatnya, menjadi korban lumatan. Kali ini mulut Suster Mimi yang tak kalah ganasnya dengan Suster Vika, mulai menyedot-nyedot kemaluanku. Sementara jari telunjuknya disodokkan satu ruas ke dalam lubang anusku. Sedikit sakit memang, tapi aduhai nikmatnya.

Merasa puas dengan lahapannya pada kemaluanku. Suster Mimi kembali berdiri. Tangannya membukai satu-persatu kancing baju perawat yang dikenakannya, sehingga ia tinggal memakai bra dan celana dalamnya. Aku tidak menyangka, Suster Mimi yang bertubuh ramping itu memiliki payudara yang jauh lebih besar daripada milik Suster Vika, sekitar 36 ukurannya. Payudara yang sedemikian montoknya itu seakan-akan mau melompat keluar dari dalam bra-nya yang bermodel konvensional itu. Sekalipun bukan termasuk payudara terbesar yang pernah kulihat, tapi payudara Suster Mimi itu menurutku termasuk payudara yang paling indah. Menyadari aku yang terus melotot memandangi payudaranya, Suster Mimi membuka tali pengikat bra-nya. Benar, payudaranya yang besar menjuntai montok di dadanya yang putih dan mulus. Rasa-rasanya ingin aku menikmati payudara itu.

Tetapi tampaknya keinginan itu tidak terkabul. Setelah melepas celana dalamnya, seperti yang telah dilakukan oleh Suster Vika, Suster Mimi, dengan telanjang bulat naik ke atas tempat tidurku lalu mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya yang sedikit lebih lebar dari Suster Vika namun memiliki bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Cerita Panas Akhirnya untuk kedua kalinya batang kemaluanku tenggelam ke dalam kemaluan wanita. Memang, batang kemaluanku lebih leluasa memasuki liang kemaluan Suster Mimi daripada kemaluan Suster Vika tadi. Seperti Suster Vika, Suster Mimi juga mulai menaik-turunkan pantatnya dan membuat kemaluanku sempat mencelat keluar dari dalam liang kemaluannya namun langsung dimasukkannya lagi.

Tak tahan menganggur, mulut Suster Vika mulai merambah payudara rekan kerjanya. Lidahnya yang menjulur-julur bagai lidah ular menjilati kedua puting susu Suster Mimi yang walaupun tinggi mengeras tapi tidak setinggi puting susunya sendiri. Aku melihat, Suster Mimi memejamkan matanya, menikmati senggama yang serasa membawanya terbang ke awang-awang. Ia sedang meresapi kenikmatan yang datang dari dua arah. Dari bawah, dari kemaluannya yang terus-menerus masih dihujam batang kemaluanku, dan dari bagian atas, dari payudaranya yang juga masih asyik dilumat mulut temannya.

Tiba-tiba tirai tersibak lagi. Namun ketiga makhluk hidup yang sedang terbawa nafsu birahi yang amat membulak-bulak tidak mengindahkannya. Ternyata yang masuk adalah teman sekamarku dengan keadaan bugil. Karena ia merasa terangsang juga, ia sepertinya melupakan gejala tifus yang dideritanya. Setelah menutup tirai, ia menghampiri Suster Vika dari belakang. Suster Vika sedikit terhenyak ke depan sewaktu kemaluannya yang dari tadi terbuka lebar ditusuk batang kejantanan teman sekamarku dari belakang, dan ia melepaskan mulutnya dari payudara Suster Mimi. Kemudian dengan entengnya, sambil terus menyetubuhi Suster Vika, teman sekamarku itu mengangkat tubuh suster bahenol itu ke luar tirai dan pergi ke tempat tidurnya sendiri. Sejak saat itu aku tidak mengetahui lagi apa yang terjadi antara dia dengan Suster Vika. Yang kudengar hanyalah desahan-desahan dan suara nafas yang terengah-engah dari dua insan berlainan jenis dari balik tirai, di sampingku sendiri masih tenggelam dalam kenikmatan permainan seks-ku dengan Suster Mimi.

Batang kemaluanku masih menjelajahi dengan bebasnya di dalam lubang kemaluan Suster Mimi yang semakin cepat memutar-mutar dan menggerak-gerakan pantatnya ke atas dan ke bawah. Tak lama kemudian, kami berdua mengejang. “Suster Saya mau keluar,” kataku terengah-engah. “Ah Keluarin di dalam saja Mas,” jawab Suster Mimi.

Akhirnya dengan gerinjalan keras, air maniku berpadu dengan cairan kenikmatan Suster Mimi di dalam lubang kemaluannya. Saking lelahnya, Suster Mimi jatuh terduduk di atas selangkanganku dengan batang kemaluanku masih menancap di dalam lubang kemaluannya. Kami sama-sama tertawa puas.

Sementara dari balik tirai masih terdengar suara kenikmatan sepasang makhluk yang tengah asyik-asyiknya memadu kasih tanpa mempedulikan sekelilingnya. Tepat seminggu kemudian, aku sudah dinyatakan sembuh dari DBD yang kuderita dan diperbolehkan pulang. Ini membuatku menyesal, merasa akan kehilangan dua orang suster yang telah memberikan kenikmatan tiada tandingannya kepadaku beberapa kali. Hari ini aku sedang sendirian di rumah dan sedang asyik membaca majalah Gatra yang baru aku beli di tukang majalah dekat rumah. Ting tong Bel pintu rumahku dipencet orang. Aku membuka pintu. Astaga! Ternyata yang ada di balik pintu adalah dua orang gadis rupawan yang selama ini aku idam-idamkan, Suster Vika dan Suster Mimi. Kedua makhluk cantik ini sama-sama mengenakan kaos oblong, membuat lekuk-lekuk tubuh mereka berdua yang memang indah menjadi bertambah molek lagi dengan payudara mereka yang meskipun beda ukurannya, namun sama-sama membulat dan kencang.

Sementara Suster Vika dengan celana jeansnya yang ketat, membuat pantatnya yang montok semakin menggairahkan, di samping Suster Mimi yang mengenakan rok mini beberapa sentimeter di atas lutut sehingga memamerkan pahanya yang putih dan mulus tanpa noda. Kedua-duanya menjadi pemandangan sedap yang tentu saja menjadi pelepas kerinduanku. Tanpa mau membuang waktu, kuajak mereka berdua ke kamar tidurku. Dan seperti sudah kuduga, tanpa basa basi mereka mau dan mengikutiku. Dan tentu saja, para pembaca semua pasti sudah tahu, apa yang akan terjadi kemudian dengan kami bertiga.
Share:

Majalahseks88 | Cerita Dewasa | Cerita Seks | Cerita Sex Kenikmatan Keluarga


Majalahseks88 - 3 tahun sudah Mirna listiana ditinggal mati suaminya Joni hartanto, seorang pengusaha property sukses yang tewas terkena serangan jantung, selama itu pula mirna menjadi single fighter dalam membesarkan ke3 orang anaknya, dan dengan pertimbangan tertentu mirna lebih memilih hidup menjanda ketimbang harus menikah lagi dengan pria lain. meski telah memasuki usia yg ke 40, mirna masih terlihat cantik dan menarik, sebenarnya banyak pria yg tertarik pada mirna, namun mirna telah memutuskan untuk tidak menikah lagi semenjak kematian suaminya.

Bersamaan dengan kematian suaminya pula, praktis semenjak saat itu segala urusan perusahaan mirna lah yang menanganinya, mirna menjadi pemilik tunggal sekaligus direktur diperusahaan tersebut, walaupun sebetulnya mirna tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, apalagi pendidikan ekonomi dan kemanajemenan, suatu disiplin ilmu yg sebenarnya wajib dikuasai oleh seorang pengusaha property yg bersekala menengah seperti dirinya, namun kelebihan mirna adalah memiliki kecerdasan, keuletan dan mau belajar, sehingga dalam waktu singkat mirna dapat menguasai seluruh pekerjaan mendiang suaminya, bahkan beberapa waktu terakhir perusahaan tersebut mencapai angka kemajuan yg cukup signifikan.

Bila dilihat masa lalu mirna, sebenarnya dulu mirna hanyalah seorang wanita simpanan joni hartanto yg sudah memiliki istri namun tidak memiliki anak, Cerita Dewasa sejak kelas 2 SMU mirna sudah menjadi WIL joni, sampai akhirnya ia hamil, sehingga joni menikahi mirna secara resmi, joni menikahi mirna bukan semata-mata hanya untuk mempertanggung jawabkan kehamilan mirna, namun memang karna joni dengan tulus mencintai mirna, terlebih lagi anak yg dikandung mirna yg bakal menjadi darah dagingnya sendiri, yg hampir 10 tahun perkawinannya dengan istrinya tidak dikaruniai anak, itulah alasan utama joni, disamping juga mirna memang pandai memuaskan joni diranjang, sehingga joni dibuat tergila-gila oleh wanita muda itu.
Tak ayal, keputusan joni itu mengakibatkan istri joni tidak terima dan minta untuk diceraikan, yang akhirnya pergi bersama dengan hampir seluruh harta joni yg sebelumnya memang atas nama istrinya, namun joni tidak mempermasalahkan itu, dia merasa semua adalah kesalahannya, kini hanya mirna yg ia miliki, dengan calon jabang bayi itu tentunya, dan untungnya masih ada perusahaan yang masih dia pegang.

Berawal dari nol, dengan tinggal dirumah kontrakan bersama mirna yg sedang mengandung, joni bekerja keras, alhasil perusahaannya maju pesat, bahkan berkembang menjadi lebih besar daripada sebelumnya, yg kadang joni berpikir kelancaran usahanya hingga menjadi berkembang begitu pesat merupakan rejeki yg datang dari istri dan anaknya yg sekarang ini, walaupun sebetulnya itu hanyalah sugesti joni belaka, yg sebenarnya terjadi adalah memang disaat itu joni begitu giat bekerja, bahkan bisa dikatakan sebagai gila kerja, hal yg memacunya adalah karna tanggungan istri dan anak yang masih belum punya rumah pula, sehingga joni bekerja seperti kesetanan untuk bisa memberikan yg terbaik kepada istri dan darah dagingnya.

Berbeda dengan disaat joni bersama istrinya yg terdahulu yg tanpa anak, waktu itu semangat kerja joni tak terlalu tinggi dan terkesan hanya mengikuti alur saja, ditambah lagi dengan gemarnya joni pergi ketempat-tempat hiburan untuk sekedar meredam rasa bosannya dalam hidup yg tanpa anak.

Dari hasil buah cinta joni dengan mirna, menghasikan gadis cantik bernama Putri permata saskia (Puput) yg sekarang berusia 19 tahun, kemudian anak kedua adalah seorang pemuda tampan bernama Erwin satrionegoro 17 tahun, dan sibungsu adalah seorang gadis yg tak kalah cantik bernama Asnalina sekarwangi (Lina) 15 tahun.

Sebagai wanita yg sedang memasuki masa puber kedua, mirna masih memiliki hasrat seksual yg harus dipenuhi, dan untuk memenuhi hasratnya tersebut mirna lebih suka melampiaskannya dengan alat bantu seks, yg beberapa dibelinya diluar negri saat urusan bisnis, dan sebagian lagi dibelinya via internet, mirna juga gemar mengkoleksi berbagai macam material porno seperti film, majalah dll.

Saat hasrat seksual mirna timbul, biasanya mirna memutar video porno dikamarnya yg telah dilengkapi dengan blueray player, lengkap dengan tv berukuran super besar. Mirna menyaksikan film Cerita seks sambil memainkan vaginanya dengan alat bantu seks koleksinya.
Seperti pada malam itu, mirna duduk disofa kamar dengan tanpa selembar benangpun, sementara tangan kanannya menancapkan dildo (konto-kontolan) dan mengocoknya maju mundur didalam lubang memeknya yg sudah mulai basah berair, sementara pada layar tv dihadapannya film porno jenis hardcore sedang diputar.

Mirna duduk dengan mengangkangkan kedua kakinya sambil terus mengocok-ngocok dildu didalam memeknya diikuti dengan desahan yg keluar dari bibir seksinya, sesekali dari mulutnya bergumam .

“ Aaaahhhh…asiiiiikkk.. iya hajar terus, kamu memang actor porno idolaku..” gumam mirna menyaksikan tayangan film porno, yg saat itu adegan seorang actor porno pria terkenal sedang menggarap tiga wanita sekaligus.
“ Iya..hajar cewek-cewek itu.. iya betul, kamu entot pantatnya…hajar yg keras..” mirna semakin bernafsu saat menyaksikan actor tersebut menyodomi wanita-wanita artis porno dalam film itu.

Pada saat yg bersamaan, Erwin anak kedua mirna melintas didepan kamar ibunya, seraya langkahnya terhenti saat didengarnya sayup-sayup seperti suara orang yg sedang berhubungan badan seperti yg sering ia saksikan difilm porno dikamarnya.
Dengan penasaran didekatkan matanya kearah lubang kunci kamar ibunya, Erwin begitu terperanjat saat menyaksikan pemandangan yg ia saksikan didalam kamar ibunya, bagaimana tidak, dalam penglihatannya ibunya yg bertubuh indah dan cantik sedang duduk disofa sambil telanjang dan mengocok-ngocok memeknya dengan dildo sambil menyaksikan film porno.

Hingga beberapa saat Erwin menyaksikan ibunya dari lubang kunci, Erwin mengintip dengan menjadikan lututnya sebagai tumpuan untuk menyesuaikan dengan tinggi lubang pintu yg hanya sebatas perut, hingga nafsu birahinya naik, seraya dipelorotkannya celana pendek boxer yg dipakainya sampai sebatas lutut, tampak mencuat batang kontolnya yg sudah mulai tegak akibat nafsu birahi, dikocok-kocok batang kontolnya dengan tangan kanan sambil menyaksikan aksi ibunya, Erwin memang sejak smp mulai terobsesi dengan kecantikan dan kemolekan tubuh mamanya, sebuah hasrat yg ganjil sebenarnya, bahkan saat onanipun ia sering membayangkan mamanya, keganjilan itu disadari betul oleh Erwin, akal sehatnya sebetulnya menolak untuk itu, ingin selalu dibuangnya jauh-jauh hasrat itu, dia sadar itu adalah ibu kandungnya, dan perasaan itu membuatnya dihinggapi rasa bersalah, bahkan merasa dirinya memiliki kelainan.

Rasa bersalah Erwin bertambah manakala pada kira-kira 3 bulan lalu, saat ia sedang didalam kamarnya menyaksikan video porno di laptopnya, tiba-tiba masuk lina adiknya, gadis abg yg baru duduk dikelas 3 smp. lina masuk secara tiba-tiba dikarnakan keteledoran Erwin sendiri yg lupa untuk mengunci pintu kamar, sehingga dia tidak sempat untuk mematikan tayangan video porno tersebut sementara lina sudah tepat berada dibelakangnya.

“ Nah.. kak Erwin lagi ngapain ayo…ketauan ya, lagi nonton film gituan..” sambil tangannya menepak pundak Erwin, sehingga Erwin kaget setengah mati. Erwin tak bisa berbuat banyak untuk menepis atau membantahnya, sudah tertangkap basah pikirnya, akhirnya dia hanya berlagak santai sambil terus menyaksikan film tersebut. Cerita Ngentot celakanya, lina juga malah ikut nimbrung menonton, terpaksalah Erwin membiarkannya saja daripada nanti dia mengadu kepada mama pikirnya.

Dasar lina anak bungsu yg manja, sedikit nakal, dan segala keinginannya harus dipenuhi, rupanya saat menonton adegan dalam film itu hasrat birahi lina timbul, dan yg lebih gila lagi, dengan enteng dan tanpa dosa dia meminta supaya Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memeknya.
“ Kak Erwin..ayo dong kak..masukin ini lin..pake itunya kakak..” rengek lina sambil mengangkakangkan kedua kakinya, dan rupanya celana pendeknya telah ia lepas, sehingga memeknya yg mungil dan berwarna kemerahan tampak merekah.
“ Eh..jangan gila kamu lin..pake tuh celana..aku ini kakakmu bego…” bentak Erwin
“ Aaahh…kak Erwin..ayo dong, lina pengen cobain nih..sebentar aja..” rengek lina
“ Eh..dasar bandel kamu, cepet… keluar enggak..” bentak Erwin kali ini sambil menendang bibir ranjang, namun hal ini justru membuat lina ngambek.
“ Oke..kalo begitu, nanti lin bilang sama mama, kalo kak Erwin kerjanya cuma nonton film porno aja dikamar, trus juga lin akan bilang kak Erwin ngajak-ngajak aku untuk ikut nonton…” ancam lina yg membuat Erwin sedikit gugup dan bingung hendak berbuat apa.
“ Baiklah kalo begitu, tapi janji kamu jangan ngadu sama mama ya…”
“ Nah gitu dong..itu baru namanya kakak ku yg baik…” puji lina dengan wajah sumringah,
Erwin mulai melepas celana pendeknya sehingga batang kontolnya yg sedari tadi dia menonton film porno masih ereksi, tampak tegak mencuat, lina memandangnya dengan terkesima
“ Ayo cepet kak masukin..dah gak tahan nih…” rengek lina.
Sementara Erwin naik keranjang dan mulai mengangkangi adik kandungnya tersebut
“ Lin..aku belum pernah nih…kamu udah pernah belum..?” tanya erwin bimbang
“ Aku belum pernah kak…makanya aku kepingin coba…” jawab lina polos
“ Berarti kamu masih perawan..katanya kalo masih perawan sakit lho lin…bisa sampai keluar darah..” terang Erwin
“Enggak apa-apa kak..kita coba aja…” jawab lina
“Oke kalo begitu…kamu bengkek memekmu pake tanganmu lin, biar lobangnya keliatan..” pinta Erwin supaya lina menyibak memeknya dengan kedua tangannya untuk mempermudah masuknya kontol Erwin.

Lina menuruti apa yg dikatakan Erwin, sehingga lubang memeknya yg mungil menjadi sedikit bertambah lebar di sibak oleh kedua tangan lina, dan Erwin mulai menekan batang kontolnya kedalam lubang memek adiknya, namun rasanya begitu sulit walaupun batang kontolnya sudah keras berdiri, Cerita Panas mungkin disebabkan memek lina yg masih perawan dan juga masih minimnya pengalaman Erwin yg memang belum pernah melakukan hal tersebut, akhirnya Erwin meludahi telapak tangannya dan melumuri batang kontolnya dengan maksud untuk memberi pelumasan, alhasil blessss…masuk juga akhirnya batang kontol Erwin menembus selaput dara adik kandungnya yg dibarengi dengan teriakan kesakitan lina

“ Aduuuuhhh….kak..koq sakit sih….aaeeeennngggg…” jeritnya menahan sakit, sementara cairan darah mulai mengalir dari vaginanya menodai sprei yg berwarna putih.

Sementara Erwin mengocok batang kontolnya maju mundur seperti adegan dalam film porno yg sering ia saksikan
“ Kak..udah kak berhenti….” Jerit lina tak tahan menahan sakit, namun Erwin tetap menggoyang pinggulnya maju mundur, dan hanya kira-kira satu menit tubuh Erwin mengejang bertanda pemuda itu telah mencapai klimaks croooottttt….crooottttt… keluarlah air mani Erwin membasahi lubang memek adiknya disertai lenguhan panjang

“ Aaaaaahhhhh….…” gumam Erwin, dan akhirnya goyangannya terhenti yg menandakan tuntasnya puncak kenikmatan yg didapat.
Lalu Erwin mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina, terdapat sedikit cairan darah yg melekat pada batang kontolnya, sementara lina menangis karna rasa sakit yg dideritanya.

“Aduuuuhhhh….koq sakit sih kak…aduhhh…” rengeknya, yg membuat Erwin tak tega dan merasa menyesal telah melakukan itu. Yg bisa dilakukan Erwin hanya memeluknya dan mengecup keningnya, dengan harapan dapat mengurangi rasa sakitnya.

Semenjak itu Erwin merasa bersalah dan merasa berdosa telah memerawani lina yg adalah adik kandungnya sendiri, dan sampai saat ini hanya sekali itu ia melakukannya, dan untuk selanjutnya dia tidak pernah ada keinginan untuk berhubungan badan dengan lina, begitupun dengan lina, lina merasa kapok untuk meminta lagi kapada kakaknya, namun rasa kapok lina dikarnakan rasa sakit yg dialaminya itu, lina seorang gadis belia yg berpikiran praktis dan polos, kalau dia suka dia lakukan, kalau dia tidak suka tidak akan dia lakukan, kalau itu dirasa enak maka akan dilakukannya lagi, kalau tidak enak, tidak akan. Mungkin saja apabila saat Erwin memerawaninya waktu itu dia merasakan nikmat, dan tidak sakit, sudah barang tentu pasti dia akan memintanya lagi, walau dengan cara apapun.

Beberapa kejadian-kejadian itulah yg membuat Erwin merasa terhukum oleh rasa bersalahnya, adik dan mama, mengapa harus dengan mereka pikirnya, mengapa tidak dengan orang lain, okelah untuk lina dia sudah bisa melupakannya, sejujurnya dia tidak terlalu tergoda dengan kecantikan lina, walaupun teman-teman Erwin banyak yg tertarik dengan adiknya itu, baginya lina tetaplah seorang adik, dan semenjak kejadian itu linapun tidak lagi pernah mengusiknya, dan kami menganggap itu tidak pernah terjadi, namun..bagaimana dengan mama, semakin ia berusaha untuk melawan hasrat itu, mama seolah justru semakin menarik perhatiannya, semakin mengusik mimpinya, seperti menggoda… seperti yg sering Erwin lihat mamanya hanya mengenakan daster tipis sehingga lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas, dia juga sering melihat mamanya mengenakan celana hotpan yg amat pendek dan ketat sehingga memperlihatkan pahanya yg mulus dan indah, mungkin tiada maksud mamanya untuk menggoda Erwin, namun tidak dengan Erwin, darah mudanya terbakar bila melihat mamanya seperti itu.

Terakhir pada saat ini, yg benar-benar membuat Erwin lepas kendali dan tak kuasa untuk melewatkan momen ini. Bagaimana tidak, kali ini dia benar-benar menyaksikan mamanya telanjang bulat dan..aahh, sedang masturbasi dengan begitu rupa.

“…uuuhhhh..andaikata aku dapat memeluk tubuh itu, pasti aku akan…aahh..” pikirnya sambil beronani mengocok-ngocok batang kontolnya dgn tangan kanannya.
“ Mamaaaa….mengapa kau membuatku begitu gila, oh mama kamu memang betul-betul sempurna..bahagia betul laki-laki yg bisa tidur denganmu….” Erwin membatin, sementara tatapannya semakin liar dibalik lubang kunci, nafsunya semakin berkobar.

Bermaksud agar lebih leluasa menahan keseimbangan tubuhnya yg berdiri hanya dengan lutut sambil mengocok batang kontolnya, Erwin mencoba meraih gagang pintu sebagai pegangan, sial… ternyata mamanya lupa mengunci pintu tersebut, dan yg terjadi adalah begitu gagang pintu itu tertekan, pintu terbuka dengan seketika karna dorongan tubuh Erwin, yg membuat Erwin terjerembab kedalam.

Sementara mama Erwin didalam yg sedang asik menikmati masturbasinya begitu kaget bukan kepalang, hampir seperti meloncat dari sofa, bertambah kaget ketika melihat anak laki-lakinya jatuh berbaring dengan batang kontol berdiri.

Begitu gugup Erwin saat itu, begitu berdiri langsung dikenakannya kembali celananya, sementara mamanya masih terbengong dalam keadaan masih telanjang bulat, dan tak tau harus berbuat apa, dan masih belum paham apa yg sebenarnya terjadi.
Kini Erwin yg tertunduk malu, bingung bagaimana ia harus menjelaskan semua ini.

“ Ma..maaf ma.. Erwin tadi..mmm..anu..” hanya itu yg keluar dari mulut Erwin, sementara mirna mulai dapat membaca situasi, terutama saat mengapa Erwin menurunkan celananya dan batang kontolnya berdiri tegak, ya..mirna mulai paham bahwa sebelumnya Erwin mengintip dirinya sambil beronani.

Mirna hanya menatap Erwin yg sedang tertunduk diam, kemudian merenung sejenak, hingga bibir seksinya yg membuat Erwin selalu terobsesi untuk melumatnya, mulai berkata

“ Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur, gak usah bohong..sedang apa kamu tadi..?” Tanya mirna, dengan masih dalam keadaan telanjang bulat.
“ Anu ma..erwin tadi..emmm..ngintip mama sedang….mmm..” hanya itu yg keluar dari bibir Erwin yg gugup.

“ Terus..kamu ngintip sambil ngapain..?” kembali mirna bertanya, dengan masih memegang dildo yg tadi digunakan untuk mengocok memeknya.
“ Sambil..mainin burung Erwin ma…” jawab Erwin pasrah, dia merasa tak ada gunanya lagi berbohong, toh sudah terlanjur tertangkap basah, Erwin hanya membayangkan pastinya mamanya akan marah sekali padanya, dan entah hukuman apa yg akan diberikan padanya, Erwin masih ingat beberapa bulan yg lalu, saat dia ikut-ikutan tawuran bersama teman-teman sekolahnya hingga keningnya luka akibat lemparan batu, mirna begitu marah besar saat itu, dan ia diberi hukuman dengan tidak diberi uang jajan selama satu bulan.

Namun mengapa sampai saat ini mama belum memperlihatkan sikap marahnya, pikir Erwin yg membuatnya sedikit lega, namun juga agak heran, dan keheranan Erwin bertambah saat mirna tiba-tiba mendekatkan bibirnya ditelinganya, dan bertanya dengan lembut.
“ Erwin..kamu suka dengan mama sayang….? ” Bisik mirna, sambil mendekatkan mulutnya ketelinga Erwin, sehingga hangatnya hembusan nafas mirna terasa di telinganya.

“ Mmmm…maksud mama..suka bagaimana, ma..? ” Tanya Erwin dengan gugup, dan masih belum yakin dgn apa yg dimaksud mamanya, walaupun sebenarnya Erwin begitu tergoda dengan cara mamanya itu, dan Erwin mulai paham kearah mana tujuan pertanyaan mamanya itu, namun dia butuh kepastian, semoga yg dikatakan mamanya memang benar seperti apa yg dia tangkap, hingga jantungnya berdebar, menanti kepastian… kepastian yg diharapkan.

Dan sepertinya kepastian yg didapat Erwin benar seperti apa yg diharapkan, jawaban itu didapat saat tangan mirna masuk kedalam celana pendeknya dan menggenggam batang zakarnya yg hanya separuh berdiri, jantung Erwin tambah berdegup kencang, namun dalam hatinya masih belum percaya apakah ini sekedar mimpi ataukah kenyataan.

“ Kamu harus jawab yg jujur sayang…kamu suka sama mama..? kamu tau kan apa yg mama maksud sayang….” Tanya mirna kali ini sambil lidahnya menjilati dengan lembut daun telinga Erwin, sehingga Erwin menggelinjang dan batang kontolnya berdiri tegak, yg masih dalam genggaman mirna.
“ Iya ma…erwin suka mama…” jawab Erwin sambil menikmati kocokan tangan mirna pada batang kontolnya.
“ Jawab yg jelas…suka apa..” kali ini dibarengi dengan menggosok-gosokan buah dadanya yg besar bulat dilengan Erwin, yg membuat Erwin semakin “terbakar”

“ Suka sama kecantikan mama..suka kemolekan tubuh mama..suka bibir mama yg seksi..aahhhhhh ” jawab Erwin sekenanya, namun jujur.
Seketika mirna menghentikan aksinya, dan mengajak anak laki-lakinya itu untuk duduk di sofa, dan memberinya minum segelas air putih agar Erwin bisa lebih tenang.

“ Baiklah Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur…ikuti kata hatimu.. Kamu katakan pada mama, apa yg ingin kamu lakukan pada mama saat ini..?
“ Ingat Erwin turuti apa kata hatimu..bebaskan hatimu dari aturan-aturan dan norma-norma yg ada, bebaskan hatimu… kamu enggak perlu merasa bersalah, gak perlu merasa punya kelainan atau apapun itu..” jelas mirna, sambil merapatkan tubuhnya pada Erwin.
“ Erwin ingin sekali berhubungan badan dengan mama, Erwin sangat merindukannya ma..sudah lama Erwin menginginkannya itu.. tapi Erwin malu, mengapa keinginan itu harus dengan mama..” jelas Erwin mengungkapkan isi hatinya dengan jujur, seperti yg diharapkan mirna.
“ Upppsss…kamu enggak perlu merasa bersalah Erwin..sudah mama katakan, bebaskan hatimu, tak perlu terikat oleh aturan-aturan yg ada..” terang mirna kepada Erwin agar dia tak perlu merasa rendah diri dengan keinginannya itu, dan tak perlu merasa itu adalah suatu aib yg memalukan.
“ Lalu..kalau itu memang bisa kamu lakukan..dan mamamu ini sudah ada dihadapanmu, dan siap melayani apapun yg kamu inginkan, kamu harus jawab pertanyaan mama, ingin kamu apakan saja mama? Kamu tau maksud mama kan..coba jawab yg diteil, dan dengan bahasa yg gamblang, gak usah diperhalus segala, pake bilang “berhubungan badan” segala, sebut aja “ngentot” gitu, itu mama lebih suka..” terang mirna, yg membuat Erwin sedikit terkejut saat mamanya menyebutkan kata “ngentot”, karna Erwin tidak pernah membayangkan sedikitpun bahwa kata-kata seperti itu dapat keluar dari mulut mamanya.

“ Mmm..anu ma..erwin mau ngentotin memek mama, mau jilatin memek mama, mau masukin kontol Erwin dimulut mama, mau mencium bibir mama…juga mau…” Erwin berpikir beberapa saat, namun mirna segera memotongnya.
“ Oke, cukup..nah begitu..gak apa-apa itu bagus..nanti kamu bisa mendapatkan semua keinginanmu itu, mama akan selalu memberikan apa yg kamu inginkan sayang…” sambil mirna mengecup bibir anaknya dengan mesra.

Sementara adegan seks dalam tayangan film porno pada layar tv masih berlangsung, Mirna mulai menarik celana pendek yg dikenakan Erwin, dan menyuruh Erwin agar melepas juga t-shirtnya, sehingga tampak batang kontol Erwin yg besar berdiri tegak
“ Woooww.. gila kamu Erwin, ternyata kontolmu besar juga ya..punya papamu dulu aja enggak sebesar ini ” seraya dielus-elusnya dengan lembut batang kontol itu.Cerita Sex 2015

“ Erwin, kini mama akan mewujudkan salah satu impianmu, yaitu akan mama masukin kontol kamu kedalam mulut mama, lalu akan mama kulum.. itu kan yg kamu mau sayang…” seraya mirna bangun dari sofa dan berjongkok dengan kepala menghadap kekontol anaknya, dengan terlebih dahulu lidahnya menyapu sekujur batang kontol Erwin hingga buah pelirnya pun tak luput dari jilatan lidahnya.

Dan akhirnya dimasukannya batang kontol itu kedalam mulutnya dan dilumatnya, dan digerakannya kepalanya maju mundur, sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh mulut mirna.

Erwin begitu menikmati hisapan mulut mamanya, hingga tanpa disadarinya dari mulutnya keluar kata-kata yg mengekspresikan kenikmatannya
“ Aduuuhhhh…ma..enak ma…enak banget…aaahhh..mama emang hebat…” sambil Erwin duduk disofa dan tangannya mencengkram rambut ibunya yg sedang meng”karaoke” batang kontolnya

Semakin liar mirna menghisap batang kontol Erwin, sampai kepala zakar Erwin menyentuh pangkal tenggorokan mirna, sesekali dimasukannya seluruh batang kontol Erwin hingga hanya menyisakan biji pelirnya saja yg masih berada diluar mulut mirna, itupun sudah menempel rapat pada bibir mirna, untuk kemudian kembali dikocok-kocoknya maju mundur, air liur mulai menetes keluar melalui sela-sela mulut mirna, hingga gerakan kontol Erwin yg dikocok dalam mulut mirna menimbulkan irama kocokan yg keras ghlogg…ghlogg…ghlogg…
Erwin begitu terpesona melihat begitu dahsyat dan begitu ahlinya mama dalam mengoral batang kontolnya, dimata Erwin mamanya tampak begitu seksi dan menggairahkan dengan batang kontol berada dimulutnya, tak kuasa bagi Erwin untuk tidak mengecup mulut seksi mamanya saat itu, seraya diangkatnya kepala mirna mendekati wajahnya dan langsung Erwin memagut mulut mamanya itu dengan rakus, ditelan dan dihirupnya semua air liur ibunya yg berada dalam mulutnya, masih kurang puas dijilatinya air liur yg membaluri dagu dan pipi mamanya, untuk kemudian diturunkannya kembali wajah mamanya kebawah kearah selangkangannya untuk kembali mengoral batang kontolnya.

Beberapa saat kemudian mirna agak menarik paha Erwin, sehingga bokong Erwin tdk lagi bertumpu pada sofa, tapi punggung erwinlah yg kini bertumpu pada sofa, lalu mirna mengangkat bokong Erwin sehingga lubang pantat Erwin terlihat mencuat.

“ Erwin..ini salah satu yg dulu membuat papamu tergila-gila pada mama…” seraya lidah mirna diarahkan pada lubang dubur Erwin, lalu dijilatinya dubur Erwin, sehingga membuat Erwin begitu nikmat, separuh mata Erwin terpejam menikmati lubang anusnya dijilati mamanya.
“ Aaaaaahhhh…mama..enak ma…terus ma, aduuuhhh..ma enak banget sih…mmmmmm..” gumam Erwin menahan nikmat yg tak terkira.
Melihat reaksi Erwin yg seperti itu, mirna semakin bersemangat menggarap anus Erwin, dimasukannya ujung lidahnya kedalam anus anaknya tersebut dan digerakannya maju mundur, sesekali diputarnya lidah itu menyapu rongga-rongga lubang anus Erwin, sehingga Erwin semakin tdk karuan hingga kepalanya bergelinjang-gelinjang.

Hingga beberapa saat lamanya mirna meng oral batang kontol dan anus Erwin, seketika mirna berdiri dan mengecup bibir Erwin dengan mesra, seraya digelitiknya daun telinga Erwin dan membisikan sesuatu dengan mendesah dan mesra
“ Erwin sayang..anak mama yg ganteng.. sekarang saatnya kamu jilatin memek mama ya sayang… itu juga kan yg menjadi impianmu sayang….” Bisikan seksi yg membuat angan Erwin melayang dan sahwatnya semakin tinggi.

“ Iya ma..erwin juga udah kepingin banget jilatin memek mama yg indah ini..” jawab Erwin sambil mengusap lubang memek mamanya dengan jari-jari tangannya. Sejurus kemudian mirna memposisikan dirinya duduk disofa dengan kedua kakinya mengangkang lebar sambil menyibak lubang memeknya dengan kedua tangannya, sehingga lubang memek mirna yg berwarna kemerahan tampak merekah mencuat, sebuah pemandangan yg begitu indah dan mempesona bagi Erwin, ternyata bentuk lubang memek mamanya jauh lebih indah dan menggoda dari yg selama ini dia bayangkan dalam onaninya.

“ Ayo, sayang..jilatin dong, memek mama.. mama juga udah enggak tahan nih…” tantang mirna sambil sesekali menyapu bibirnya dengan lidah, hingga begitu terlihat menggoda dan menantang.

Erwin segera berjongkok dengan mata tertuju kearah lubang memek mamanya, dipegangnya paha kiri dan kanan mirna dengan kedua tangannya sementara wajah Erwin didekatkannya pada lubang memek mirna, ditatapnya tanpa berkedip, setelah puas menatap, dihirup dengan hidungnya aroma memek mamanya itu sambil memejamkan matanya, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menjilati lubang memek mirna.
Dengan rakus Erwin menjilati lubang memek mirna, sementara mirna menikmati jilatan pada memeknya sambil tangan kanannya menjambak rambut Erwin, sementara tangan kirinya digunakan untuk meremas-remas buah dadanya sendiri, mulai keluar ocehan-ocehan spontan dari bibir seksi mirna dalam menikmati sensasi yg diberikan anaknya itu, karna walaupun Erwin belum berpengalaman dalam soal seks, tapi Erwin sering menonton film porno, dan banyak membaca material-material porno, sehingga dengan lancar dan tanpa kaku Erwin begitu lihai memain-mainkan lidahnya dalam memek mirna.

“ Aaaahhh…terus sayaaaaang…aahhh..kamu pinter sayang..kamu belajar dimana sih…? ” gumam mirna menikmati jilatan yg cukup lihai dari Erwin.
Sementara lidah Erwin semakin lihai saja bergerilya didalam memek mirna, dijilatnya juga klitoris mirna, sambil sesekali digigitnya dengan lembut hingga membuat mirna mengelinjangkan tubuhnya dan memekik manja.
“ Aaauwww…ih..sayang.. kamu nakal ya.. kamu gigit-gigit itil mama ya..auuww..” tapi enak sayang, kamu pinter banget sih…aduh..auuww..gila kamu sayang…ahhh..” Erwin semakin bersemangat melihat ekspresi dan reaksi mamanya seperti itu, sebuah ekspresi manja yg membuat Erwin semakin gemas untuk menggigit-gigit lembut klitoris mirna.

Hingga lidah Erwin kini mulai memasuki rongga-rongga bagian dalam memek mirna, disapunya area dinding-dinding vagina mirna, yg juga membuat mirna begitu nikmat merasakannya. Sampai akhirnya Erwin mulai berpindah mengarahkan lidahnya kearah sela-sela selangkangan mirna, turun terus sampai kepaha lalu lutut, betis dan akhirnya lidah Erwin menjilati jari-jari kaki mamanya yg indah dihiasi pewarna kuku berwarna merah yg membuat bertambah seksinya penampilan mirna, lalu mulai dihisapinya jari jemari kaki ibunya satu persaatu, sebetulnya cara itupun diadopsi Erwin dari salah satu adegan porno yg pernah ia saksikan, sementara mirna hanya menikmati dan menyaksikan ulah anak laki-lakinya itu sambil menggosok-gosok memeknya dengan tangan kanan, sampai mirna tertawa manja menahan geli manakala Erwin mulai mengangkat kaki mirna dan menjilati telapak kaki ibunya itu.

“ Hi..hi..hi..hi.. auuww..geli Erwin aah.. hi..hi..hi.. nakal kamu ya..auw..” Erwin semakin senang melihat tingkah manja mamanya
“ Gak apa-apa ma…erwin cuma mau buktiin katanya surga itu ada dibawah telapak kaki ibu.. he..he..he..” goda Erwin sambil terus lidahnya menar-nari .
“ Hi..hi..hi.. bisa aja kamu..tapi kurang tepat win, yg benar surga itu ada di memek ibu.. coba kamu pilih mana, pilih telapak kaki atau memek ayo…” goda mirna, membalas candaan Erwin.

“ He..he..he.. jelas pilih memek dong ma…” jawab Erwin seraya melepas kaki mamanya dan kembali mengarahkan mulutnya kememek mamanya.
“ Hi..hi..hi.. kamu memang pinter sayang, memang didalam memek inilah kamu akan menemukan surga yg sesungguhnya Erwin..suatu kenikmatan yg membuatmu bahagia..” sambil tangan mirna membelai kepala Erwin yg kembali menjilati dan menciumi dengan gemas lubang memeknya.
Hingga beberapa saat Erwin menjilati memek mirna, sampai akhirnya mirna menarik kepala Erwin hingga wajah mereka saling berhadapan, seraya mirna mengecup bibir Erwin dan berkata dengan lembut dan menggoda.

“ Sekarang kamu jilatin lubang pantat mama ya sayang..kamu mau kan melakukannya..?”
“ Dengan senang hati ma..erwin akan jilatin anus mama yg indah itu, Erwin memang mengharapkannya ma..” jawab Erwin, yg langsung dikecupnya bibir Erwin oleh mirna, karna mirna begitu bahagia mendengar jawaban Erwin yg ternyata juga mendambakan untuk menjilati lubang anusnya, karna itu juga merupakan salah satu kesukaan paporit mirna saat menikmati lubang anusnya yg dijilati oleh lembutnya sapuan lidah.
Seraya mirna yg masih dalam posisi duduk disofa kemudian menaikan kakinya keatas dan agak mengangkat pantatnya, dengan punggung mirna yg bertumpu pada sofa, dengan demikian pantat mirna mencuat memperlihatkan lubang duburnya yg sesekali kembang kempis seiring tarikan nafas mirna.
Begitu bernafsu Erwin melihat posisi mamanya seperti itu, dengan dibawah cahaya lampu yg terang dikamar itu, tampak bagi Erwin lubang dubur mirna merupakan suatu pemandangan indah yg dapat memberikan kesejukan pada jiwanya.

“ Ayo dong sayang…dijilatin dong lobang pantat mama..jangan dipelototin aja..mama udah enggak sabar nih…” pinta mirna dibarengi dengan senyuman genitnya yg menggoda, yg membuat birahi Erwin semakin tinggi, sehingga dibenamkannya wajahnya kedalam anus mirna, diciumnya aroma anus tersebut dengan menarik nafas dalam, dan dinikmatinya aroma khas dubur yg saat itu justru membuat gairah syahwat Erwin semakin memuncak, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menyapu seluruh permukaan anus mamanya, tak puas hanya menjilat, seraya ditempelkannya mulutnya sehingga menutupi seluruh permukaan lubang anus mirna untuk kemudian sryyuuff…dihirupnya dengan kuat, sehingga membuat mirna terpekik kaget, karna seolah-olah lubang duburnya seperti tersedot.

“Aawww…gila, kamu apain sayang…ih..auuww.. hi..hi..hi..auwww..nakal kamu.. eh..jangan disedot sayang ..ah..nanti keluar itunya lho..hi..hi..hi… auw..tapi asik sih..” jerit mirna diselingi tertawa manja, yg membuat Erwin semakin suka menggoda mamanya.
“ Biarin kalo keluar itunya…nanti Erwin makan sekalian..he..he..he..” goda Erwin.
“ Ih..jorok ah..kamu..hi..hi..hi…tapi asik sayang..terusin deh…aaaaahhh…” mirna semakin menikmati sensasi yg dilakukan Erwin sambil kedua tangannya meremas rambut Erwin.
Kini Erwin mulai memasukan lidahnya kedalam anus mirna dan menggerak-gerakan lidahnya maju mundur.
Hingga beberapa saat Erwin “mencicipi” anus mirna, akhirnya mirna menarik kepala Erwin dan memeluknya dengan mesra seraya mulut mereka saling berpagutan.

“Erwin..kamu pinter sekali sih menjilati pantat mama…mama bener-bener terbuai dibuatnya..belajar dari mana kamu…?” puji mirna, sambil berpelukan mesra bagaikan sepasang kekasih yg sedang dimabuk asmara.
“Belajar dari film aja koq ma..” jawab Erwin sambil tangannya meremas-remas buah dada mirna yg sebelumnya hanya bisa dia bayangkan saja.
“Iiihh…dasar kamu, kamu sering nonton film porno ya…?”
“He..he..he..iya ma..mama juga tuh..” sambil Erwin menunjuk pesawat tv yg masih masih memainkan adegan porno dari blueray yg diputar mirna.
“ Ih..bisa aja kamu..nanti kita praktekin ya..adegan-adegan dari film porno yg suka kamu tonton itu..” seraya mirna bangkit berdiri dan menarik tangan Erwin untuk mengikutinya keranjang.

“ Ayo..sayang kamu entotin mama ditempat tidur..kamu pasti udah gak sabar kan…mama juga udah enggak tahan nih..pingin ngerasain kontol kamu…” dengan sigap Erwin mengikuti langkah mamanya untuk naik keatas ranjang, kemudian mirna menelentangkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya sehingga memeknya merekah siap untuk dientot.
Erwin begitu bernafsu menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu, yg berbody aduhai, kulit putih mulus dan masih kencang berisi pula, warna memeknya yg kemarahan sangat kontras dengan kulitnya yg putih, sehingga langsung diposisikannya tubuh Erwin untuk mengangkangi mamanya dan mengarahkan batang kontolnya kedalam lubang memek mirna.

“ Rileks..ya sayang…kamu jangan terlalu tegang begitu…kuasai dirimu… oke, sekarang kamu mulai tekan kontolmu…” mirna memberikan sedikit bimbingan pada Erwin agar bisa lebih menikmati permainan seks dengan santai, mungkin karna Erwin masih belum berpengalaman, sehingga mirna dapat merasakan bahwa Erwin agak sedikit gugup.

Dan akhirnya blesssss…masuklah batang kontol Erwin menembus lubang memek mamanya yg sudah tiga tahun tidak dimasuki oleh batang kontol, kecuali kontol-kontolan silicon yg dikoleksinya.

Erwin mulai menggerak-gerakan pinggulnya naik turun untuk mengocok batang kontolnya didalam lubang memek mirna, sementara mirna membantu membimbingnya dengan memegang bokong Erwin dengan dua tangannya dan menekannya, sehingga masuknya kontol Erwin menjadi lebih tandas, karna bantuan mirna yg ikut membantu menekan pantat Erwin.

“Uuuuuhhh…terus goyang sayang….kontol kamu enak banget sih…mmmm..uuuhhhh…” kicau mirna, memeknya mulai basah oleh cairan birahi mirna sehingga goyangan kontol Erwin menjadi lebih lancar dibandingkan sebelumnya yg masih agak peret, Erwin terus memompakan pinggulnya maju mundur sambil tangannya mengangkat kedua paha mirna, Cerita Dewasa sehingga semakin mantap saja Erwin mengocokan kontolnya didalam memek mamanya, sementara mirna semakin “cerewet” berkicau mengekspresikan kenikmatan yg dirasakannya, kicauan mirna yg mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok justru semakin membuat Erwin bergairah, bagi Erwin kata-kata itu bagaikan kata-kata indah yg membangkitkan nafsunya.

“ Ayo terus sayang…entot terus lubang memek mama..tancapkan kontolmu kedalam memek mamamu ini..aaahhh…”
“Uuuuhhh…enak kan sayang…enak kan…udah mama bilang, surga itu ada didalam memek mama…mmmmm aaaahhhhh..”
“Ayo sayang…entot terus, entot memek mamamu ini..memek yg 17 tahun lalu mengeluarkan kamu..sekarang kamu entotin ya sayang…enak ya..mmmmmmaahhhh”
Begitulah beberapa kicauan yg keluar dari bibir seksi mirna yg tiada hentinya, ada saja yg diucapkannya, yg membuat Erwin semakin bersemangat menyetubuhi mamanya, sehingga membuat dia memberikan reaksi yg serupa pula.
“ Iya ma..memek mama enak sekali…dari dulu kalo tau begini, udah Erwin entotin terus memek mama…uuuhhh..uuhh..uhhh…”
“Ma..udah dari dulu Erwin mendambakan untuk mengentot memek mama yg enak ini..udah dari SMP ma..tapi Erwin cuma bisa bayangin aja sambil onani…ahhhhhh”
“Aduh…ma, kontol Erwin terasa nikmat berada dalam memek mama..mama emang betul, surga ada didalam memek mama..bukan ditapak kaki ya ma…uuuhhh..”

Itulah beberapa kicauan Erwin yg terbawa suasana sehingga terpengaruh oleh ocehan mamanya, sehingga dia juga melakukannya, memang dirasakan memberi kenikmatan tersendiri saat mengeluarkan kata-kata itu, kata-kata yg ada dalam benaknya, dan dia rasakan saat menikmati memek mamanya, dengan bisa mengeluarkan kicauan-kicauan itu, Erwin merasakan kebebasannya menjadi lebih sempurna, babas melakukan apa yg ada dihatinya dan bebas mengatakan apa yg juga ada dihatinya, tanpa terbatasi oleh aturan yg mengikat, suatu sensasi yg menggairahkan.
Sekitar sepuluh menit Erwin menghujami memek mamanya, sementara adegan tayangan film porno yg sebelumnya diputar mirna telah selesai, dan hanya tinggal menyisakan gambar berwarna biru bertuliskan SONY pada layar tv, dan seolah kini giliran layar tv itu yg menyaksikan mirna yg sedang beradegan porno dengan putra kandungnya.

Kini mirna merangkul leher Erwin dan mengecupnya, sehingga mereka saling berpagutan berpilin lidah, saling bertukar dan saling meminum air liur mereka, sementara batang kontol Erwin masih mengocok-ngocok lubang memek mamanya, sampai akhirnya mirna menyuruh Erwin menghentikan aksinya sementara.

“Ssayang..stop dulu sebentar..sekarang kamu entot memek mama dari belakang ya…” seraya mirna memposisikan dirinya menungging diranjang itu, namun disaat Erwin ingin beringsut menghampiri mamanya yg sedang menungging, pandangan mata Erwin dikagetkan pada sosok wanita disudut kamar yg sedang duduk di kursi dalam posisi mengangkang mengangkat kakinya dipinggiran kursi, sementara tangan kanannya digunakan untuk mengocok-ngocok dildo didalam lubang memeknya, yg sebelumnya juga digunakan oleh mirna.

“ Ma..kak puput ma..” ujar Erwin kepada mamanya yg sedang dalam posisi menungging siap untuk dihantam dari belakang, agak kaget juga mirna atas kehadiran puput anak gadisnya yg tertua, yg juga adalah kakak Erwin, namun setelah mirna melihat apa yg dilakukan puput, mirna agak sedikit tenang, mungkin dalam hati murni berpendapat bahwa putri sulungnya itu tidak mempermasalahkan perbuatan yg dia lakukan bersama Erwin, dan mirna juga berpikir pasti puput juga tertarik untuk melakukan hal yg sama kepada erwin, kalau tidak, tidak mungkin puput ada disitu menyaksikan mereka sambil memainkan dildo miliknya pula.

Mirna menghampiri puput yg duduk dikursi disudut kamar itu, dan duduk dikursi yg sama dengan puput, sehingga mereka duduk agak berhimpitan, dan dengan lembut mirna menegur puput yg tertunduk dengan keadaan masih tanpa penutup dibagian bawahnya sehingga memeknya yg sudah basah terpampang jelas sementara tangan kanannya masih menggenggam dildo milik mirna

“ Puput..kamu ngapain sayang…koq datang gak bilang-bilang sih..bikin kaget aja..” Tanya mirna sambil membelai rambut puput.
“Habis..mama juga sih, masa begituan sama anak sendiri sih…” jawab puput masih sambil menunduk.
“Jadi puput gak suka, mama ngentot sama Erwin..” Tanya mirna dengan sabar, kali ini jari tangan mirna sambil menyusuri dengan lembut paha puput yg mulus,licin dan putih.
“Ya..tadinya gak suka sih ma, dan sempat kaget juga, tapi setelah puput agak lama disini, kayaknya asik juga sih..” jawab puput dengan agak malu.
“Kamu mau bergabung dengan kita sayang…? mau ngentot sama Erwin…?” Tanya mirna, kali ini jemari tangannya mulai menyentuh belahan memek puput
“Mau dong ma…puput juga udah nafsu dari tadi, untung ada ini..” jawab puput, sambil melirik dildo ditangan kanannya
“Jadi kamu enggak apa-apa ngentot sama adikmu sendiri …?” Tanya mirna lagi.
“Enggak apa-apa lah ma..puput sih asik-asik aja..” jawab puput dengan gaya khas anak mudanya.
“Bagus…jawaban itu yg mama harapkan…selamat bergabung sayang…” seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu.
“Tapi kamu sabar dulu ya sayang…tunggu giliran dulu, mama lagi nanggung nih..abis kontol adikmu itu enak banget sih, nanti juga pasti kamu ketagihan deh..” rayu mirna kepada puput agar merelakan dirinya untuk menunggu giliran.
“ Oke deh ma..puput ngerti..cepet tuh ma..erwin keliatannya juga udah enggak sabar tuh..” sambil puput menepuk pantat mamanya yg berdiri untuk bersiap menuju “medan laga”, sehingga mirna memekik manja.
“Aaww..dasar kamu.. eh put , ngomong-ngomong kamu keliatannya udah gak perawan tuh, emangnya pernah ngentot sama siapa kamu..” Tanya mirna sebelum menaiki ranjang.
“Sama cowok puput dong, ma…” jawab puput enteng, sambil kembali menaikan kakinya kesudut kursi dan mengangkang.
“Oke deh kalo begitu…mama sih gak apa-apa, asal kamu bisa melakukannya dengan bijaksana..maksudnya jangan sampai bunting, soalnya kamu kan masih kuliah…” duduk sejenak mirna sambil menasehati putrinya.

“ Beres deh ma…puput dah ngerti..” jawab puput, sambil melepas t-shirt nya sehingga kini tak selembar benangpun yg menutupi tubuhnya, karna memang puput juga tidak mengenakan bra, sehingga buah dadanya yg ranum dengan pentilnya berwarna merah jambu menyembul indah.
Kini mirna telah kembali diatas ranjang, dan mengecup mesra bibir putranya sambil berkata lembut ditelinga Erwin.

“Entotin lagi memek mama ya sayang…kamu udah gak sabar kan..” seraya mirna menungging, melanjutkan sesi yg tertunda tadi, erwin menghampiri bokong yg indah menantang milik mamanya tersebut, dipegang buah pantatnya, terpesona Erwin dibuatnya dengan keindahan bokong mirna yg memang padat berisi dan berbentuk bak gitar spanyol itu, sehingga tampak bulat saat dalam posisi seperti itu, hingga membuat erwin gemas kemudian meremasnya yg membuat mirna memekik manja, lalu kemudian dipegang batang kontolnya yg berdiri tegak dan diarahkannya ke memek mirna yg menyelip diantara pahanya yg putih mulus tanpa cacat itu, setelah dirasa pas ujung kepala kontol Erwin kedalam lubang memek mirna kemudian blesssss…didoronglah batang kontolnya dan masuk menembus lubang memek mirna yg mendesah lirih saat batang kontol putranya mulai menghujam dinding-dinding vaginanya.

“Aaaahh…enak sayang….terus sayang…kamu mulai goyang sekarang ya…ahhhh” mirna mulai mengoceh, sementara Erwin mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengocok-ngocok batang kontolnya didalam memek mirna sambil kedua tangannya meremas bokong mirna, lebih nikmat memek mirna dirasakan oleh Erwin dalam posisi dogy style seperti itu, dirasakan lebih sempit oleh kontol Erwin, dikarnakan dalam posisi seperti itu lubang memek mirna lebih menyempit oleh jepitan paha mirna, berbeda saat menghantam memek mirna pada posisi mengangkang dimana lubang memek mirna terbuka lebar pada saat itu.
Sementara puput menyaksikan aksi adik dan mamanya yg sedang ber asik masyuk sambil memainkan dildo milik mamanya dan mengocok-ngocoknya didalam liang memeknya dengan kedua kakinya dinaikan diatas pegangan kursi, sehingga posisinya mengangkang, yg membuat lubang memeknya terbuka lebar sehingga mempermudah keluar masuknya kontol-kontolan didalam memeknya.
Semakin cepat kocokan batang kontol Erwin menghujami lubang memek mirna, lebih legit dirasakannya memek mirna dalam posisi nungging seperti itu sehingga Erwin sangat menikmatinya terlihat dari ekspresi wajahnya yg agak mendangak keatas dan mulut sedikit menganga serta mata separuh terpejam, sesekali dari mulutnya juga bergumam tak jelas

“Aaaaahhhh…enak betul ma..kontol Erwin kayak dipijit-pijit maaa…aaahhh” gumam Erwin diselingi juga dengan kata-kata yg tak jelas.
Sementara mirna mulai menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan Erwin, pada saat Erwin menarik pantatnya, mirna juga menggerakan pantatnya maju kedepan, dan pada saat Erwin mendorong pantatnya kedalam memek mirna, mirna juga menggerakan pantatnya kebelakang, sehingga terjadi tumbukan berlawanan antara dorongan Erwin dan dorongan mirna, yg menambah keras dan mantapnya batang kontol Erwin menancap dalam memek mirna, sehingga juga menimbulkan bunyi plok…plok..plok..dari tumbukan yg keras tersebut.
Goyangan tubuh mirna juga ikut membuat buah dadanya yg cukup besar bergoyang –goyang bagaikan buah jeruk bali dipohon yg tertiup angin, sambil seperti biasa dari mulutnya terus bergumam dan merintih menahan nikmat sementara Jari jemari nya mencengkeram sprei tempat tidur dengan kuat.

“ Aaahhh…yess…hajar terus sayang..hantam memek mamamu ini..huh..huh..huh..huh..”
“ Uhhhh…kenapa enggak dari dulu aja kamu entotin memek mamamu sayang..kenapa enggak dari dulu..uhhh…”
“Tega kamu Erwin….tiga tahun mama enggak ngerasain kontol…huh…huh..huhh..aaahh.. .”
Itulah beberapa ocehan mirna yg dilakukannya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan penuh tenaga dan penuh nafsu dan histeris, sehingga ocehan-ocehannya itu terdengar seperti orang mengumpat, diselingi dengan nafas yg memburu.
Seperti sebelumnya Erwin ikut menanggapi ocehan-ocehan mamanya itu dengan kalimat sekenanya.
“ Iya ma..memek mama juga enak..batang kontol Erwin kaya diurut-urut…ahhh”
“ Mau Erwin juga begitu sih ma… kenapa enggak Erwin minta aja sama mama dari dulu ya ma……uhh..uhh…uhh…”
“ Mama juga kejam…. Kontol Erwin.. selalu ngaceng ..kalo ngeliat mama..tapi mama acuh aja…uhh…uhh..uhh…” begitu Erwin menanggapi ocehan-ocehan mamanya, sambil terus mengocok pinggulnya dengan kuat, sehingga kata-kata yg diucapkan agak terputus-putus.
Yg juga dibalas lagi oleh mirna
“ Harusnya dulu kamu langsung terkam mamamu ini sayang… kamu langsung tunjukin batang kontolmu yg sedang ngaceng itu… atau langsung kamu pelorotin celana mamamu, lalu kamu entot mamamu saat itu juga…huh..huh…huhh… aaaaahhhhh…”

Begitulah luapan emosi mirna saat menikmati hubungan seks, begitu ekspresionis dalam mengungkapkan rasa, tanpa canggung dan sangat spontan, namun juga histeris, membuat puput yg berada disitu terkesima dan sesekali tersenyum dengan beberapa kata yg diucapkan mamanya, atau kadang sampai menggelengkan kepalanya mungkin dalam hati berkata “ ada-ada saja “ atau mungkin juga dia berpikir “ lebay amat sih mamaku ini..”
Tapi itulah mirna, dia memang memiliki sensitifitas perasaan yg tinggi, dan puput telah paham dengan sifat mamanya itu, mirna akan tampak senang apabila perasaannya sedang bahagia, senyum akan selalu menghiasi bibir indahnya, dan akan tampak begitu sedih apabila memang hatinya sedang berduka, terkadang sampai mengurung diri sambil menangis seharian didalam kamarnya, begitupula apabila sedang marah, mirna tak segan-segan memaki tak karuan, siapapun tak akan berani mendekatinya karna bisa-bisa akan terkena semprot walaupun dia tak melakukan kontribusi apapun atas penyebab kemarahannya itu. dan itu semua sudah dipahami betul oleh anak-anak mirna, dan ternyata hal itu tak jauh berbeda dalam berhubungan seks, saat nafsunya sedang memuncak ekspresinyapun begitu berlebihan.

Beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti , seraya mirna bangkit dari posisi menungging sehingga batang kontol Erwin yg menancap pada memeknya terlepas, dikecupnya dengan mesra bibir anaknya itu dan dibarengi dengan suatu perkataan lembut yg memabukan Erwin.

“ Sayang… sekarang kamu entot lubang pantat mama ya sayang…kamu suka kan..” sambil tangannya mengelus lembut batang kontol Erwin yg masih berdiri tegak.
“ Tentu ma..erwin pingin merasakan juga lubang anus mama, seperti yg sering Erwin lihat dalam film bokep… pasti asik ya ma..” sambil tangan kiri Erwin meraba lubang pantat mamanya.
Mirna kembali pada posisi menungging, seraya memasukan jari telunjuk yg terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya, dikocok sebentar didalam duburnya, untuk kemudian dimasukannya kembali dalam mulutnya, dan dimasukannya kembali dalam duburnya, rupanya mirna bermaksud memberikan pelumasan pada anusnya dengan air ludah.
“ Ayo sayang…anus mama udah siap nih menerima hantaman kontol kamu…” tantang mirna kepada Erwin yg masih menyaksikan dengan takjub lubang anus mirna yg telah dibasahi oleh air liur tersebut.
Erwin memposisikan dirinya dibelakang mirna, menyibak lubang pantat mirna dan dijilatnya sebentar lubang anus itu, untuk kemudian diarahkan batang kontolnya ke anus mirna. Didorongnya batang kontolnya namun dirasa agak sulit hingga meleset, mungkin dikarenakan kurangnya pengalaman dari Erwin, namun mirna segera mengambil inisiatif.
“ Sayang..kamu kesini dulu sebentar…” seraya ditariknya batang kontol Erwin dengan tangan kanan mirna yg masih dalam posisi menungging, lalu dihisapnya kontol Erwin, dan dibaluri dengan air liur mirna.
“Oke sayang….sekarang kamu coba lagi..santai aja ya sayang….” Lalu Erwin kembali mengarahkan batang kontolnya yg basah dilumuri ludah mirna yg kental, sehingga hanya sekali dorong blesssssss….amblaslah batang kontol Erwin ditelan oleh dubur mirna, yg mendesah saat sodokan pertama menghujam analnya.
“ Aaaaaahhhhh….assiikkk..nah gitu dong sayang…gampang kan…” kemudian mirna menikmati sensasi pada lubang analnya dengan memasukan jari telunjuknya kedalam mulutnya untuk kemudian menghisap-hisapnya, begitu seksi dimata Erwin saat melihat bagaimana mamanya dengan mata setengah terpejam, dengan pipi sebelah kirinya bertumpu pada ranjang sambil menghisap-hisap jari telunjuknya. Sehingga dengan bersemangat Erwin mulai memompa batang kontolnya dalam dubur mirna, ada sensasi yg berbeda lagi dirasakan Erwin saat pertama merasakan mengentot lubang dubur, ternyata didalam lubang itu lebih sempit dan sesekali mirna mengempot-ngempotkan anusnya seperti gerakan pantat ayam, sehingga begitu nikmat dirasakan oleh Erwin.
“ Aaahhh…enak ma…lubang anus mama ternyata enak ma…uuuhhh…” gumam Erwin, sementara mirna masih dalam ekspresi seperti tadi, asik dengan jari telunjuknya yg dihisap.
Hingga beberapa saat kemudian dilepasnya jari telunjuknya dari hisapannya, dan diangkat kepalanya kedepan, diremas sprei kasur dgn dua tangannya, lantas digoyangkannya pantatnya mengimbangi kocokan Erwin seperti yg dilakukannya tadi saat Erwin menghajar memeknya dalam posisi yg sama.
“ Oohhhhh…terus Erwin entot lubang pantat mamamu..enak kan sayang….kamu suka kan ngentot dubur mama…aaahhhh…” oceh mirna
“ Iya ma…dubur mama enak..erwin suka sekali ngentot dubur mama…” balas Erwin

Melihat bagaimana Erwin menghantam dubur mamanya, puput yg sedari tadi duduk sambil memainkan memeknya dengan dildo, kini bangkit mendekati ranjang dan menyaksikan dari dekat bagaimana lubang anus mamanya dimasuki batang kontol, karna sesungguhnya puput belum pernah melakukan adegan seks seperti yg sekarang ini sedang dilakukan oleh mama dan adiknya, selama ini puput dengan pacarnya hanya biasa saja berhubungan badan, tanpa adanya fariasi-fariasi yg aneh-aneh. Cerita Seks Menyaksikan betapa mamanya sangat menikmatnya adegan itu, membuat dirinya tertarik untuk melakukan hal yg sama yg selama ini belum pernah dirasakannya. puput menunduk dan mendekatkan wajahnya kearah dubur mirna, hanya berjarak sekitar beberapa senti saja sehingga aroma khas dubur mirna begitu jelas tercium oleh puput yg membuatnya semakin bergairah dan sesekali menelan air liurnya sambil mengusap-usap memeknya.
Sementara mirna semakin liar menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur, sesekali kepalanya digoyang-goyangnya bagai pemain kuda lumping yg sedang kerasukan.

“ Aaahhh…bagus Erwin…hajar terus lubang anus mama..lubang dubur mama…lubang tai mama sayang…kamu sodomi mama sayang…ya..kamu sodomi mamamu ini..mama sangat suka sayang…kamu juga pasti suka kan….” Jerit mirna, yg seraya dibalas oleh Erwin.
“Iya ma…erwin suka sekali menyodomi mama…erwin pasti akan terus menyodomi bo-ol mama…aahhh…” balas Erwin tak kalah gilanya, dan mirna menyukai ocehan-ocehan Erwin seperti itu, baginya menambah hot dalam berhubungan seks.
“ Aaahhh… kamu lihat kakakmu Erwin…dia pasti kepingin dientot juga pantatnya tuh…dia pasti belum pernah merasakan pantatnya dientot…pasti pacarnya belum pernah mengentot duburnya… nanti kamu entot dubur puput Erwin..kamu sodomi dia…kamu pasti akan ketagian…mama jamin itu sayang….aaaaaaahhhhh…” begitulah kata-kata mirna yg keluar dari mulutnya yg seksi.
“Iya mama…nanti kak puput pasti aku sodomi ma…aku entot duburnya…. Biar dia merasakan hebatnya kontol aku ma……yg pasti lebih hebat dari punya pacarnya itu…aahhh” balas Erwin.

Mendengar itu puput hanya tersenyum, seraya menepuk pantat Erwin
“Belagu luh…..” maki puput, sambil menampar pantat Erwin
“Aaawwww… sakit kak…gitu aja marah…jangan diambil hati dong….” Belanya, sambil terus menggenjot dubur mamanya.
Beberapa saat kemudian, dengan serta merta murni menelentangkan badannya dan mengangkang.
“ Ayo Erwin mama udah mau klimaks nih…cepet kamu entot memek mama sayang…cepeeeeettt…” pinta mirna, karna dirasakan dirinya sudah hampir mencapai klimaks hingga mirna meminta agar Erwin mengentot lubang memeknya.

Dengan terburu-buru Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memek mirna dan langsung mengocoknya, tak lama kemudian mirna mengecup bulut Erwin dengan rakus dan menggoyang pinggulnya mengimbangi goyangan kontol Erwin.
Hingga pada akhirnya keluarlah erangan keras dari mulut mirna sebagai tanda telah sampailah mirna pada puncak kenikmatannya.
“ aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh….mama keluar erwiiiiiiinnn….aaahhh…” lunglailah tubuh itu diatas kasur, namun tubuh mirna masih bergoyang-goyang akibat gerakan kontol erwin yg memompa lubang memeknya yg basah oleh cairan kenikmatan mirna, sehingga berbunyi clok….clok…clok….clok…

Melihat mamanya sudah tidak berdaya, dan tidak memberikan reaksi atas hantaman kontol Erwin, puput yg sebelumnya hanya menyaksikan sambil menahan syahwatnya yg sudah memuncak langsung mendorong tubuh Erwin dengan kasar, sehingga tubuh Erwin ambruk dengan posisi telentang diatas kasur dengan batang kontol yg masih berdiri tegak.

“ Ayo Erwin..sekarang giliran aku yg mengentot kontol kamu…kamu diam saja begitu ya…biar aku yg ngentotin kamu…” seraya didudukinya tubuh Erwin yg telentang dan dipegang dengan tangan kanannya batang kontol Erwin, lalu diarahkan kememeknya blesssss…masuklah seluruh batang kontol Erwin didalam memek kakaknya itu, digoyangnya naik turun pantat puput sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek puput. Puput terus mengocok kontol Erwin sambil menatap wajah Erwin yg sesekali meringis karna kasarnya goyangan puput yg seperti menekuk-nekuk batang kontolnya.

“ Huh…huh…huh…huh…kamu rasakan sekarang memekku Erwin…gimana mantap bukan…anak nakal.. huh..huh..huh..” tantang puput, sambil terus memompa pantatnya naik turun dan sesekali diputarnya pantatnya sehingga Erwin bertambah meringis.
“ Auuuwww…..sakit kak…bisa keseleo kontolku nih…tapi enak juga sih kak…dahsyat banget… terus kak…auuww..” balas Erwin yg walaupun sedikit merasa nyeri tapi tetap menikmati dan menyukai aksi yg diberikan kakaknya.
“ Biarin, biar patah sekalian batang kontol kamu…huh…huh..huh…” semakin dahsyat puput memompa pantatnya, semakin tinggi pula birahi puput ketika itu.
“Huh…huh…aaahhhh… tapi emang bener..kontolmu enak win…kalo begini bisa ketagihan aku..aaahhh…” semakin bangga Erwin dengan pujian kakaknya itu.
“ Iya dong kak….tapi goyangan kakak juga dahsyat…memek kakak juga enak…bakalan sering nih aku ngentotin memek kakak…siap-siap aja ya kak..aaahhhh..” yg dibalas oleh puput dengan menundukan badannya untuk mengecup bibir adiknya itu, untuk kemudian kembali pada posisi jongkok mengocok batang kontol adiknya.
Sermentara mirna sambil dalam posisi telentang, juga memperhatikan permainan kedua anaknya tersebut, dengan sesekali diselingi senyum menghias dibibir indahnya.

Setelah beberapa menit, puput menghentikan gerakannya, dan melepas batang kontol Erwin dari dalam memeknya, untuk kemudian menarik tangan Erwin agar bangun dari posisi telentangnya seraya berkata.
“ Win…sekarang kamu entot lubang pantat kakak ya..seperti yg tadi kamu lakukan pada mama…” pinta puput, sambil mengecup bibir adiknya dengan mesra, seraya memposisikan dirinya menungging.
Mirna yg sebelumnya hanya telentang sambil menonton kini kembali bangkit menuju ke pantat puput.
“ Tunggu dulu win…jangan kamu entot dulu…biar mama kasih pelumasan dan pemanasan dulu, biar enggak sakit, soalnya lubang pantat puput belum pernah dientot…iya kan put…?” seraya mirna meyibak lubang anus puput dengan jari jemarinya dan dijulurkannya lidahnya untuk kemudian menjilati lubang anus puput, sehingga membuat mata puput terpejam menahan nikmat ygbelum pernah dirasakannya itu.
“ Aaaaaahhh…asik ma…enaaaaakkk…” desah puput, lidah mirna mulai “bergerilya” didalam dubur putri sulungnya itu, Erwin semakin bernafsu manakala melihat mamanya menjilati anus kakaknya, terlihat erotis sekali baginya apa yg dilakukan mamanya.
Akhirnya anus puput diludahinya beberapa kali oleh mirna, hingga sebagian air ludah menetes kesela-sela paha puput, sedangkan yg lebih banyak lagi bersarang dalam lubang anusnya.

“ Ayo Erwin…sekarang kamu bisa mengentot anus kak puput…kak puput udah gak sabar tuh…” goda mirna, seraya ditariknya batang kontol Erwin dan dihisapnya sebentar untuk kemudian dibimbingnya memasuki lubang dubur puput. Blesssss…masuklah batang kontol Erwin dalam anus kakaknya, walaupun agak sempit dibandingkan milik mamanya, namun karna banyaknya air ludah mirna yg melumurinya, ditambah pengalaman Erwin yg telah menggarap anus mirna sebelumnya, sehingga batang kontol Erwin dapat menembus lubang anal puput tanpa hambatan yg berarti.
Erwin mulai memegang buah pantat kakaknya dan digoyangnya maju mundur batang kontolnya menghujami lubang anus puput, agak sedikit nyeri puput merasakan anusnya disodomi oleh Erwin, mungkin karna memang sebelumnya belum pernah puput mengalami hal seperti itu sehingga otot-otot anusnya masih sempit dan belum terbiasa, namun untuk beberapa saat puput mulai bisa merasakan sensasi kenikmatannya dan matanya mulai setengah terpejam merasakan sensasi perdananya saat disodomi.
“ Aaaaaahhh…terus win..hantam anusku win..uuhh..ternyata asik juga ya..aaahh..” puput bergumam sambil tangan kirinya menggosok-gosok vaginanya.
“ Iya kak..anus kakak juga enak nih…sempit..kontolku serasa dijepit..aaahhh..” Erwin semakin memacu goyangannya menikmati anus kakaknya yg sempit itu, puput pun mulai mengikuti apa yg dilakukan mamanya tadi, yaitu menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan kontol Erwin.

Mirna kembali berpartisifasi dalam permainan itu, dibenamkan wajahnya kedalam bokong Erwin yg sedang memompa anus puput sehingga kepala mirna ikut maju mundur karna gerakan Erwin, namun mirna tidak memperdulikannya bahkan dijilatinya anus Erwin walaupun agak susah payah , sehingga Erwin mendapatkan kenikmatan ganda dari dua organ sensitifnya, yaitu kenikmatan pada kontolnya yg sedang menghantam anus kakaknya, dan kenikmatan pada anusnya yg dijilati oleh mamanya, sehingga bagaikan melayang diangkasa jiwa Erwin saat itu, dari mulutnya keluar kicauan yg tak jelas karna nikmat yg ia rasakan.
“Aaaaahhh…asik..iya ma..terus ma…jilatin pantat Erwin ma..makan ma..anus Erwin..aahhh..”
“ Kak puput…dubur kakak enak kak…uuuuhhh..mulai saat ini dan seterusnya.. aku akan mengentotin dubur kakak terus ya kak…boleh ya kak…aaahhh…” itulah beberapa kicauan Erwin yg juga diikuti oleh puput.
“ Iya Erwin…tentu sayang… kamu harus ngentotin dubur kakak terus mulai saat ini..aaahhh..kakak benar-benar ketagihan sayang…uuuuuhhhh…” balas puput, yg kali ini meraih bantal dan digunakan untuk merebahkan kepalanya kesamping.

Sementara mirna berhenti menjilati anus Erwin, lalu mirna telentang dengan posisi wajahnya berada tepat dibawah selangkangan Erwin, sehingga mirna dengan leluasa bisa menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin didalam anus puput dari jarak yg begitu dekat, hingga aroma anus puput yg khas tercium oleh mirna, yg ternyata malah membuat mirna tambah bergairah, sesekali diangkatnya kepala mirna untuk dapat menjilat batang kontol Erwin yg keluar masuk anus puput, namun karna dirasakannya kurang puas, seraya ditariknya kontol Erwin dari anus puput dan dihisapnya dengan rakus, rasa kontol yg nikmat menurutnya dikarnakan telah bercampur dengan aroma anus puput, tak lama kemudian dibimbingnya lagi batang kontol Erwin kedalam anus puput, dan kembali Erwin mengocoknya, dan diulanginya kembali oleh mirna untuk menghisap kontol Erwin setelah beberapa kocokan Erwin dalam anus puput, namun mirna segera sadar bahwa aksinya itu mengurangi kenikmatan yg dirasakan puput sehingga dia tidak mengulanginya untuk berikutnya, kali ini mirna agak menggeser kebelakang sedikit kepalanya sehingga mendekati lubang memek puput, kemudian menaikan sedikit kepalanya dan diulurkan lidahnya untuk menjilati lubang memek puput.
Puput kali ini yg merasakan kenikmatan ganda dari memeknya dan anusnya, melayanglah sukmanya kelangit tujuh ditandai dengan bola matanya yg hanya menyisakan warna putih dan mulutnya yg terbuka mengeluarkaan erangan lirih
“aaaaaahhhhh….asiiiikkkk…enak ma….aduuuuuhhhh..aahhhhh…” dan akhirnya puput tak kuasa membendung nikmat yg didapatnya, hingga tubuhnya sedikit mengejang dan terdengar teriakan kenikmatan dari mulutnya
“aaaaaaaaaaaaaaahhhhh…..aku keluaaaaarrrr…..aaaaaahhhhh…” keluarlah cairan bening yg agak sedikit kental dari vagina puput yg langsung disambut oleh mulut mirna dari bawah dan ditelannya dengan rakus.

Dan beberapa saat kemudian puput terdiam, rasa puas terpancar dari raut wajahnya, serasa lemas dirasakan tubuhnya saat itu, sehingga ia hanya menerima hantaman kontol dari Erwin didalam anusnya dengan pasrah tanpa perlawanan, sementara mirna masih menjilati cairan yg baru saja keluar dari memek puput.

Tak lama kemudian Erwin semakin mempercepat gerakan pantatnya sehingga puput yg pasrah sambil menungging terguncang-guncang tubuhnya, diakhiri kocokan Erwin yg kuat dengan teriakan yg keluar dari mulut Erwin bertanda ia pun telah sampai pada puncak kenikmatannya.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhh…..aku muncraaaaaaatttttt….” Keluarlah sperma Erwin didalam lubang dubur kakaknya. Sampai akhirnya mulai terputus-putus goyangan Erwin, pertanda air maninya masih menyirami dubur puput pada tetes-tetes yg terakhir.

Mirna yg posisinya masih dibawah selangkangan Erwin dan puput, seraya mencabut kontol Erwin dari dalam lubang dubur puput, dan menghisapnya kontol Erwin yg masih berlumuran air maninya itu, setelah puas dengan batang kontol Erwin, mirna mendekatkan mulutnya pada anus puput untuk menjilati sperma yg melekat disekitar lubang anusnya, kemudian dikoreknya lubang anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sperma Erwin yg masih bersarang didalam dubur itu, keluarlah cairan kental dari dalam lubang dubur puput yg langsung dengan rakus di hirup oleh mirna, lalu dimasukannya lidahnya ke dalam lubang anus itu untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.

Setelah dirasakan habis seluruh sperma yg melekat dalam anus puput, mirna bangkit dari posisi telentangnya untuk kemudian menghampiri wajah puput, kemudian diposisikannya kepala puput dipaha mirna, sehingga puput tidur telentang dengan menjadikannya paha mirna sebagai bantal dan hanya menanti dengan pasrah apa yg akan dilakukan oleh mamanya, seraya dibukanya mulut puput dengan tangan kiri mirna lalu mirna menumpahkan sebagian sperma yg masih tertampung dalam mulutnya, agak kaget puput menerimanya, Cerita Sex namun puput hanya pasrah saja, dan dia mulai merasakan sensasi yg nikmat atas aksi yg dipertunjukan oleh mamanya, dan ditelannya sperma Erwin yg bercampur dengan air liur mamanya itu glekk..tandas semuanya masuk kedalam perut indahnya yg masih kencang, susut dan tanpa kerut, dan yg sebagian lagi yg masih tersisa dalam mulut mirna ditelannya juga oleh mirna tanpa sisa, kemudian ditundukannya wajah mirna untuk mengecup bibir putrinya itu, yg langsung disambut dengan rakus oleh puput, sehingga mereka saling berpagutan dengan masih tercium aroma sperma dari mulut mereka.

“ Bagaimana sayang… air mani adikmu..nikmat…? Tanya mirna kepada puput.
“ Wow..luar biasa ma..sensasional…” jawab puput, sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.
Namun tiba-tiba terdengar suara Erwin yg seperti membentak seseorang, sehingga mengejutkan mirna dan puput.
“ Wooiiii…ngapain kamu disitu….” Ternyata Erwin membentak adiknya lina yg rupanya sudah semenjak tadi dia duduk dilantai bersandarkan tembok sambil menyaksikan aksi mereka.
Lalu mirna segera turun dari atas ranjang dan menghampiri putri bungsunya yg manja dan agak tomboy itu seraya membelai rambutnya dengan lembut.
“ Kamu ngapain sayang…? “ Tanya mirna
“ Cuma ngeliat aja koq ma…” jawabnya enteng dan acuh tak acuh
“ Koq ngeliat saja..apa kamu juga kepingin ikut gabung…?”
“ Enggak ah ma…sakit..” jawabnya
“ Koq kamu tau sakit sayang…emangnya kamu udah pernah…? Pancing mirna penasaran.
“ Udah sekali…tuh..sama dia..” jawab lina sambil mengarahkan pandangannya pada Erwin, yg langsung dipotong Erwin untuk membela diri.
“ Eh..tapi kan kamu yg minta…pake maksa lagi…” bela Erwin agak ngotot, kemudian Erwin menceritakan semuanya, yg juga kemudian dibenarkan oleh lina.
“ Ya sudah…enggak apa-apa..oh iya lina nanti mama ajarin ya…pasti nanti kamu udah gak merasa sakit lagi…nanti pasti kamu akan merasa nikmat…dan kamu akan ketagihan…” rayu mirna kepada lina.
“ Tapi bener nih ma, enggak sakit…kalo sakit lagi..lina enggak mau lho…” jawabnya polos
“ Enggak… pokoknya mama jamin deh pasti kamu suka, tapi nanti dulu.. kita istirahat dulu sebentar..kakakmu udah capek tuh.. liat aja kontolnya sudah layu tuh hi..hi..hi…”
Sekitar 30 menit mereka jeda, sambil berbincang ringan ditemani minuman dan makanan ringan, sampai mirna mulai membelai lembut batang kontol Erwin, yg membuat gairah Erwin kembali bangkit dengan ditandai batang kontolnya yg mulai berdiri tegak.
“Erwin..sekarang kamu entot adikmu ya.. kita ajari dia bagaimana ngentot yg enak…” seraya dikecupnya bibir Erwin, Erwin yg mendengar perkataan mirna yg vulgar bertambah gairahnya, sehingga dibalasnya kecupan mamanya dengan mengeluarkan lidahnya sehingga lidah mereka saling berpilin.

Beberapa saat kemudian mirna melucuti seluruh pakaian lina, hingga lina telanjang bulat dengan memek yg hanya ditumbuhi bulu-bulu halus serta buah dada yg kecil dengan puting yg masih belum terlalu besar berwarna merah jambu, lina hanya pasrah dengan apa yg dilakukan mamanya bagaikan seorang anak yg akan dimandikan oleh ibunya.

“ Oke sayang…sekarang saatnya kamu belajar ngentot.. pasti enak deh.. liat tuh kontol kak Erwin sudah mulai bangun lagi..itu artinya dia juga udah kepingin ngentot sayang…” sambil dituntunnya lina keatas ranjang dan disuruhnya untuk berbaring telentang.
Erwin sudah bersiap dengan “tugas” yg akan dijalaninya, sambil membelai-belai batang kontolnya yg berdiri tegak dengan tangan kirinya, bagai seorang jawara yg sedang mengasah goloknya sebelum bertarung.

“ Kemari kamu Erwin… kamu jilati memek adikmu biar dia terangsang…” sambil ditariknya tangan Erwin untuk menjilati memek lina.
Seraya Erwin jongkok dibawah ranjang dan menarik sedikit kaki lina sehingga bokong lina berada dibibir ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah memperlihatkan memeknya yg mungil berwarna merah jambu yg menyembul, membuat Erwin semakin bernafsu untuk menjilatnya, disapunya memek itu dengan ujung lidahnya yg membuat lina menggelinjang merasa geli. Sementara mirna yg disamping lina mulai menjilati buah dada lina, mulai bangkitlah gairah lina menerima kedua aksi yg diterima pada memeknya dan buah dadanya, kedua organ sensitif wanita yg akan merasa nikmat bila mendapat sentuhan lembut.
Share:

Majalahseks88 | Cerita Dewasa | Cerita Seks | Cerita Sex Adik Sahabatku


Majalahseks88 - Disekolah gue tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket.

Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya Hendra. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya angga.

Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Hendra. Sebut saja namanya Sella. pada saat itu Sella terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Sella pada saat itu sedang membersihkan halaman rumah.

Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Sella adalah cewek tercantik di sekolahnya. Cerita Sange Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.

aku sangat kaget melihat Sella. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya Hendra, jarang sekali gue melihat Sella. Pada saat itu Sella berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah Hendra, Sella menegurku.”eh kakak Rio” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati

“tumben – tumbennya Sella menegurku” gue pun membalasnya “eh Sella, Hendra nya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Sella panggilin. Kakak Rio duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Sella keluar “Kakak Rio bentar ya, kakakku lagi mandi tuh."

Katanya gue temenin kakak Rio dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Sella dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.

Tiba-tiba Sella tersenyum dan menegurku “kakak Rio kok lihatin Sella trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Sella cantik sih…. trus Sella sekarang udah kelas berapa…?” Sella pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Hendra pun keluar.

“Oi Rio, maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.

Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..

Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah Hendra mau bikin tugas, Karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya Hendra. Sesampainya di rumah Hendra, Gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Sella.

Kulihat Sella yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Hendra dan tujuanku kerumahnya, Hendra nya nga ada, kebetulan sekali, pada saat itu orang tua Hendra sering keluar kota untuk urusan bisnis, sedangkan Hendra sedang keluar sama pacarnya.

Akupun langsung menghubungi Hendra. Dan ternyata hendra pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Hendra menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.

Akupun disuruh masuk sama Sella, Karena berhubung Sella lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Sella menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Sella pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.

“Sella pernah ciuman nga seperti di film cerita dewasa itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Sella pun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Sella mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

“Sella mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Sella memerah, dan hanya berkata “Malu kak, soalnya Sella nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Sella perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi, sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”

Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Sella. kupikir Sella bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Sella membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Sella halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit.

Tiba-tiba nga di sengaja Sella menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Sella kaget karena menyentuh kontolku. Cerita Seks Gimana kontolku ga mo tegap melihat Sella yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap kak, Sella nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan ”oh nga apa-apa kok”

Akupun berpikir bagaimana caranya agar Sella bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Sella mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Sella tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Sella sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.

Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Sella sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Sella memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali. Cerita Dewasa

Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Sella tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Sella pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.

“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Sella semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya.

Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Coba donk masukkan ke mulut Sella“
“ takut kak”…
” takut kenapa..?.. Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kak… ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”

Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata

“Kok asin ya kak“ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.

Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Sel… enak sekali Sel …” gue merasa keenakan kontolku di emut Sella… ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Sel, disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …

Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.

Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Sella menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..

Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka, ternyata Sella masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”

Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Sella mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas, yang tandanya Sella mau Orgasme. Cerita Sex gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Sella Orgasme.

Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Sel, kamu orgasme ya…?” Sella pun menjawab dengan wajah yang malu ” ia kak gue orgasme,makasih ya kak….!!”kulihat Sella mulai lemas. ketika gue melihat Sella orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..

“Sel, kamu kan udah orgasme, kakak belum ni. Sella maukan bantu kakak orgasme…? ” ia kak nnti Sella bantu..trus Sella musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Sella…!!! bisa nga…?” “takut kak sakit”  “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”

Akupun langsung menyuruh Sella gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya, karena Sella masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.

Pada saat kontolku masuk sepenuhnya, Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Sella menyempitkan kakinya yang pertanda Sella mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Sella mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Sella mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..

“Sabar Sel… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Sella pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Sel, kakak udah mau keluar ni.. Sel gimana..?” “Sella juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan, Tapi gue menumpahkannya di atas perut Sella..

Kemudian gue memeluk Sella sambil mencium keningnya. “Sel, gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Sella kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.

Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Sella datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Cerita Dewasa Karena berhubung orang tua Hendra ngga ada, Hendra meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..

Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Sella juga senang. Pada malam harinya waktu Hendra tidur, gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi..

Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan.
Share:

Majalahseks88 | Cerita Dewasa | Cerita Seks | Cerita Sex Akibat Nafsu yang Besar


Majalahseks88 -  Namaku Virni, saat ini usiaku 22 tahun. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adikku laki-laki, usianya 2 tahun di bawahku. Kata orang aku orangnya cantik, kulitku putih bersih dengan bulu halus di seluruh tubuhku dan payudaraku berukuran 36B sedangkan tinggiku 165 cm. Kalau laki-laki lihat tubuhku, jakunnya naik-turun. Ini karena aku sering merawat tubuhku atas anjuran ibuku sendiri yang juga sangat cantik dan seksi. Karena kecantikankulah aku bermain nafsu seks dengan ayah dan kakekku sendiri.

Awal kejadiannya di saat ibuku sakit kira-kira satu tahun yang lalu. Ibuku harus masuk rumah sakit karena kanker rahim yang dideritanya sejak melahirkan adikku. Sudah 2 bulan, ibuku di rumah sakit, karena kami hanya bertiga maka untuk menjaga ibu kami bergantian. Ayah, aku dan adikku. Malam itu aku sehabis makan malam, bersiap mau tidur, adikku berangkat ke rumah sakit untuk menggantikan ayahku menjaga ibu. Cerita Dewasa Setelah adikku berangkat karena belum terlalu mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno punya adikku dan kubawa ke kamarku, setelah iseng melihat gambarnya aku mulai terangsang.

Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari rumah sakit. Selesai makan, ayah mengunjungi kamarku.
“Vir.. kamu sudah tidur..?” kata ayahku sambil mengetuk pintu kamarku.
“Masuk.. Yah.. Vir belum tidur,” teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.
Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.
“Ayah.. kenapa.. Mama.. baik-baik aja khan? kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.
Ayahku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil meneteskan air mata.
“Ibumu makin parah saja sayang, rasanya Ibu tidak akan bertahan lama lagi kalau melihat kondisi ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku.
Aku pun mulai terisak.
“Ayah.. kalau ada apa-apa sama Ibu, Ayah nggak perlu merasa kehilangan, Ayah harus pasrah, lagi khan ada kami berdua yang akan menemani Ayah.”
Ayah menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata,
“Iya.. Ayah harus tegar yach.. Ayah sayang sama kamu berdua.”

Lalu ayah mencium kedua pipiku, tetapi ketika akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayah menyentuh bibirku. Aku tiba-tiba ada perasaan aneh pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang buku porno adikku yang tadi aku lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti dengan balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan. Rupanya ayahku makin terangsang, disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga aku yangmemakai daster mulai digerayangi ayahku. Cerita Seks Lidah kami masih bertautan membuat makin bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja ketika tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik sehingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.

Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sehingga payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan kini terpampang di depan muka ayah. Aku terbiasa tidur hanya menggunakan daster dan CD saja, aku tidak pernah pakai BH. Ayahku mulai menelusuri leher jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya. Ketika putingku mulai digigitnya, aku semakin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena aku sudah makin terangsang yang disebabkan oleh buku porno itu, aku menganggap ayahku adalah seorang lelaki yang harus memuaskan nafsu birahiku.

Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih bersembunyi di balik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang membuat ayahku semakin ganas menggigit putingku dan dasterku disibaknya sehingga CD-ku dengan satu tarik telah merosot yang membuat vaginaku yang setiap hari kurawat dengan baik terpampang jelas serta mengeluarkan bau yang sangat harum menyerbak di ruang tidurku.

“Bau.. apa.. ini.. Vir? harum sekali,” tanya ayahku.
“Bau dari vagina Virni, Ayah,” kataku.
“Vir.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya.”
“Ayah, vagina Virni boleh kok kalau mau dijilatin, dimasukkin punya Ayah juga boleh,” kataku lagi.
“Bener nih, Vir?” tanya ayahku.
“Iya,” kataku.

Dengan nafsunya dimana ayah yang sedang mengemut dan menggigit payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sehingga sekarang vaginaku sudah tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Cerita Panas Dijilatnya vaginaku bagian luar. Aku mulai belingsatan. Aku makin bergelinjang ketika lidah ayahku menemukan biji klitorisku. “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku sambil menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku senang memainkan klitorisku dengan lidahnya yang hampir 15 menit lamanya. Aku pun makin memuncak nafsuku dan meminta pada ayahku,
“Ayah, bo.. boleh nggak kalau Virni nyoba.. batang kemaluan Ayah?”
“Oh.. kamu mau?” tanya ayahku.
“Iya Yah..” kataku lagi.
Sementara lidah ayah masih di klitorisku, ayah melepas semua yang melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sehingga batang kemaluan ayahku persis di depan hidungku, posisikami seperti angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm. Aku langsung berpikir ayah harus memuaskan diriku.

Batang ayah yang besar, hitam dan panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tetapi karena bibirku yang mungil batang itu hanya masuk kepalanya saja dan lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan. Hampir 15 menit aku jilat dan kuhisap batang kemaluan ayahku, ada sesuatu yang mendesak dari dalam vaginaku yang langsung keluar yaitu berupa cairan kental yangmembasahi vaginaku dan muka ayahku, tetapi ayah lebih dulu menangkap cairanku ke dalam lidahnya lalu ditelan ke mulut ayah. “Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku sambil tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku. Ayahku berdiri dan berkata,
“Vir.. boleh vaginamu Ayah tusuk sekarang?”
“Iya.. Yah..” kataku lirih.
Ayah lalu menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih rapat sehingga aku jadi menggelinjang. “Ah.. ah.. ssh..”

Setelah vaginaku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk memasuki vaginamilikku. Cerita ngentot Karena masih agak sempit lubangnya maka baru kepala batang kemaluan ayah yang bisa masuk, ayah lalu memberi tekanan yang membuatku merem melek. “Vir.. sakit ya,” kata ayahku. “Ah.. nggak apa-apa koq.. Yah, nanti juga nggak sakit kalau batang kemaluan ayah sudah masuk semua.” Ayah pun kembali menekan batang kemaluannya ke vaginaku. Tapi karena batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada tekanan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, hanya bisa masuk setengahnya saja batang kemaluan ayah ke vaginaku. Aku pun menjerit,
“Aaawww..”
“Sakit yach.. Vir..” kata ayah.
“Ah.. nggak Yah, terus.. Yah.. nekennya, biar vagina Vir.. jadi lebar!” kataku.
Ayahku pun lalu menekan lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.

Ayah agak membungkuk sehingga payudaraku kembali jadi bulan-bulanan mulut dan lidah ayahku. Aku mengusap kepala ayahku yang menetek pada payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti mengelus anak kecil. Hampir satu jam aku mengikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku orgasme. Cairan putih kental bercampur darah mendesak keluar dari vaginaku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga membasahi pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku. “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Vir.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan tubuh menggelepar seperti cacing kepanasandan lemaslah tubuhku. Sementara ayahku masih kuat berpacu dengan semakin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang sudah becek. Batang kemaluan ayah dicabutdari vaginaku.

Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang sekarang tengkurap, posisi pantatku diangkat sehingga vaginaku kembali menantang lalu ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, lalu ditekannya supaya masuk kembali. Vaginaku yang masih becek dibersihkan oleh dasterku lalu jari ayah menusuk lagi ke vaginaku untuk melebarkan vaginaku agar memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah bisa masuk ke dalam vagina semuanya sampai berasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku orgasme kedua kalinya. “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah.. nikmat sekali.. argh..” Basahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, tetapi 5 menit kemudian ayah sampai juga mencapai titik orgasmenya. “Vir.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal. “Yah.. keluarin aja di dalam rahim.. Vir..” pintaku pada ayah, dimana sebenarnya aku sudah setengah sadar karena kecapaian. “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” suara cairan ayah yang menyembur deras ke vagianku disertai suaralenguhan ayah yang langsung ambruk di atas tubuhku. Aku merasakan kehangatan yang sangat di dalam vaginaku di saat cairan batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku pun langsung tertidur.

Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam keadaan bugil yang sedang dipeluk ayahku yang masih tertidur. Aku lalu bangkit ketika melihat batang kemaluan ayahku yang loyo, aku mencoba menjilat sisa-sisa cairan yang rasanya agak manis asin, kujilat sampai habis dan ayahku terbangun. “Virni.. maafin Ayah yach, Ayah nggak sadar berbuat ini kepadamu, Ayah khilaf karena 5 bulan ayah tidak menyentuh Ibumu, maafin Ayah yach,” kata ayah. “Tidak apa-apa kok Yah.. Vir senang dapat memuaskan Ayah yang sudah 5 bulan tidak menyentuh Mama, Virnijuga senang sudah merasakan kehangatan Ayah, Vir juga senang dan menikmati saat batang kemaluan Ayah yang gede itu menyemburkan isinya di dalam vagina Vir, Vir jadi mau lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan senang. Ayah sebenarnya agak bingung melihat Aku yang senang, tapi setelah itu ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku. “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

Dan memang setelah kejadian malam yang indah itu, setiap adikku ke rumah sakit untuk jaga mama, aku dan ayah pasti melakukan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal itu terjadi hingga 3 bulan kemudian dan terhenti disaat mama meninggal dunia, sampai hari ke-7. Sejak kematian mamaku, kakekku, ayah dari mamaku yang tinggal di luar kota menginap di rumah kami, usia kakekku 63 tahun, dia seorang duda yang sudah 7 tahun ditinggal mati nenekku. Hari ini adalah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk untuk mengurus acara malam nanti, waktu itu jam 10.00 pagi, aku ada di kamarku, karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mencoba orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang terbuka bebas karena aku tidak pakai CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku pun ikut kupejamkan, aku tidak tahu kalau kakekku sudah di dalam kamarku.

“Vir.. kamu lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Kakek kesini.”
Aku tersentak kaget, kubelalakan mataku dan buru-buru rokku kuturunkan menutupi vaginaku.
“Ah.. Kakek ngagetin Vir aja nih, kenapa nggak ketuk pintu dulu.”
“Kakek sudah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Kakek masuk aja, nggak taunya kakek melihat pemandangan yang indah,” kata kakek seakan menyangkal kataku.
“Ah Kakek bisa aja,” kataku pucat pasi.
“Vir.. boleh.. kakekmu melihatnya lagi punyamu.. sudah 8 tahun kakek tidah pernah melihatnya lagi.”

Sebenarnya aku agak malu untuk memperlihatkannya pada kakekku, tapi karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.
“Boleh Kek!”
Kuangkat rokku dan terpampanglah dengan jelas vagina milikku di depan kakekku yang langsung berkomentar.
“Virni.. luar biasa sekali vaginamu, bagus banget bentuknya lagi mengeluarkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Kakek memegangnya?” pinta kakekku.
“Boleh.. Kek, malah tidak hanya memegang, kalau Kakek mau coba jilat juga boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.

Dengan cepatnya kakek menundukkan badannya, saat itu juga vaginaku sudah tepat di depan muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur untuk menjilat vaginaku sementara pahaku sudah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput. Cerita Sange Seperti anak muda, kakekku dengan cepat mengusap pahaku dan kedua jempol sudah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang menutup vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku agar lebih lebar, kemudian lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin. “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku pun mulai berceracau ketika biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya. Klitorisku sudah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh kakekku, yang membuatku makin menggelinjang. “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menahan rasa nikmat itu, mataku merem melek, sementara tanganku mengelus kepala kakekku yang sudah membotak, yang membuat kakekku makin rakus menjilat dan menggigit klitorisku. Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku. Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sehingga payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sedangkan jarinya memelintirkan putingku.

Hampir 15 menit berlalu yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku lalu keluarlah cairan kental yang membasahi vaginaku. “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Virni.. keluuarr niih.. argh.. sshh..” Tapi kakekku dengan cepat dan tangkas menangkap cairan kental yang keluar dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya. “Virni.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, tapi cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek jadi lebih segar sekarang ini,” kata kakekku sementara aku sudah terbaring lemas. “Vir.. boleh nggak.. kalau vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” tanya kakekku. Dengan setengah sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

Kakek dengan sigap melepaskan semua yang dipakainya hingga bugil lalu baju kaosku juga ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang sudah agak membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit. Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya lalu ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih agak becek, setelah itu dengan sekali hentakan batang itu masuk ke dalam vaginaku. “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menusuk sampai ke dalam vaginaku yang sudah lebar sejak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasanya lebih besar dan lebih panjang dari punya ayahku.

“Heehhkk,” aku menahan nafasku karena sembulan batang kemaluan kakekku ke dalam vaginaku yang berasa sampai ke dalam dadaku.
“Kenapa Vir.. sakit.. yah?” tanya kakekku.
“Ah.. nggak Kek.. nggak apa-apa, punya kakek gede banget sih, berapa sih.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.
“Kamu.. pasti puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata kakekku membanggakan batang kemaluannya sendiri.
“Tapi.. Vir.. memekmu.. luar biasa uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membenarkan bahwa batang kemaluan kakekku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar juga perkiraanku rupanya selain lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, hampir 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan kakekku.

Setelah satu jam cara pertama, kami merubah posisi kami yaitu aku menungging, kakek menyodokkudari belakang, setelah satu jam posisi kami pun berubah lagi, kakek terlentang, aku naik di atasnya seperti naik kuda, posisi ini kami lakukan selama 2 jam. Cerita Seks Setiap berubah posisi, aku pasti sampai orgasme, hingga aku 3 kali orgasme, kakekku hanya 1 kali itu pun pada posisiterakhir. Tubuhku sudah lemas sekali ketika posisi kami, aku di atas, kakek terlentang di bawah dimana aku sudah 3 kali dan kakekku akhirnya sampai juga puncak orgasmenya. “Vir.. argh.. argh.. Kakek.. nggak kuat lagi.. nigh.. Kakek mau keluar nih..” kata kakekku. Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, tapi batang itu sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sehingga sebagian cairan kakekku sempat kutelan dan sebagian lagi membasahi mukaku oleh lendir kakekku.

Kami pun langsung ambruk ketika kulihat jam menunjukkan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 sore, kakekku langsung membersihkan sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih tergeletak di tempat tidur. Sebelum kakekkupergi dia sempat mengatakan bahwa dia senang bisa memerawaniku dan ingin sekali bisa mengulanginya. Memang sejak saat itu, aku selalu melayani ayahku di saat adikku tidak di rumah dan melayani kakekku jika setiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.
Share:

CERITA DEWASA

Flag Counter

CERITA SEX